Makalah New England Journal of Medicine pada hari Kamis menganalisis karakteristik 425 orang pertama di Wuhan yang terinfeksi oleh virus yang dikenal sebagai 2019-nCoV dan menemukan bahwa tidak ada yang lebih muda dari 15.
Usia rata-rata pasien adalah 59 tahun, dan setidaknya pada pertengahan Januari, orang termuda yang meninggal akibat penyakit itu berusia 36 tahun.
Meskipun belum ada data yang menunjukkan berapa banyak anak yang telah terinfeksi ketika virus menyebar melampaui 425 pasien pertama, dapat dipastikan bahwa jumlah itu tidak lagi nol.
Sebab bayi berusia sembilan bulan di Beijing adalah pasien termuda yang diketahui, menurut kepada otoritas kesehatan kota seperti dikutip dati Time.
Baca juga: Saat Negara-negara Mengevakuasi Warganya dari Wuhan karena Virus Corona
Dr. Mark Denison, seorang spesialis penyakit menular anak-anak di Vanderbilt University School of Medicine menyebut, SARS secara dramatis kurang umum di antara anak-anak daripada orang dewasa selama wabah yang dimulai di Cina sekitar tahun 2003.
Selain itu, ada kemungkinan bahwa, karena beberapa kekhasan biologi, anak-anak kurang rentan dibandingkan orang dewasa terhadap infeksi 2019-nCoV.
"Sel mereka mungkin kurang ramah terhadap virus, membuatnya lebih sulit bagi 2019-nCoV untuk bereplikasi dan melompat ke orang lain," kata Denison.
Para NEJM penulis menulis bahwa anak-anak mungkin akan mendapatkan virus tetapi menunjukkan gejala lebih ringan dibandingkan orang dewasa
Reaksi tubuh
Dengan adanya virus yang bersarang di paru, tubuh secara otomatis akan memberikan reaksinya.
Tubuh akan menutup sebagian paru-paru yang terinfeksi, sehingga tidak memungkinkan untuk terjadi proses pernafasan seperti kondisi normal.
Ini akan semakin buruk apabila terjadi pada orang yang menderita penyakit jantung atau
penyakit paru obstruktif kronis. Akibatnya bisa berujung pada kematian.
Baca juga: Lebih Besar dari Wabah SARS pada 2003, Ini Alasan Virus Corona Lebih Sulit Diatasi
Hingga pekan keempat semenjak kasus pertama terdeteksi, virus corona jenis baru ini terkonfirmasi sudah menyerang lebih dari 11.000 orang di berbagai belahan dunia.
Data terakhir yang ditampilkan oleh Gisanddata per Sabtu (2/1/2020) pukul 15.20 WIB, jumlah kasus kematian akibat virus ini mencapai angka 259.
Jumlah kematian sesungguhnya tergolong rendah, kurang lebih hanya 3 persen dari total kasus yang ada, namun hal ini tidak lantas bisa disepelekan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.