Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Masker Bedah Direbus untuk Tangkal Penularan Virus Corona

Kompas.com - 01/02/2020, 13:26 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah video menampilkan sebuah masker bedah direbus dalam air mendidih kemudian dijemur untuk digunakan kemnbali beredar di situs berbagi video YouTube pada Kamis (30/1/2020).

Dalam video berdurasi 1 menit 18 detik itu, ada juga masker kain yang direbus di dalam air mendidih.

Adapun dalam video disebutkan, tindakan mencuci masker tersebut dilakukan agar bisa dipergunakan kembali.

Baca juga: Viral Video Oknum Polantas Simalungun Disebut Lakukan Pungli, Ini Faktanya

Lantas apakah masih efektif mencegah virus corona dengan masker bekas yang telah direbus kembali?

Peneliti di Departemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI), dr R Fera Ibrahim mengungkapkan, apabila masker bedah direbus, umumnya virus yang menempel pada masker dapat mati atau inaktif.

"Kalau masker direbus, tentu virus yang menempel umumnya bisa mati atau inaktif," ujar Fera saat dikonfirmasi Kompas.com pada Sabtu (1/2/2020).

Namun, tindakan tersebut tentunya akan merusak material maskernya.

Tidak dapat berfungsi seperti sebelumnya

Artinya, jika sebuah masker telah dicuci atau direbus kembali tentunya masker tersebut tidak dapat berfungsi seperti sebelumnya.

"Tergantung maskernya terbuat dari bahan apa, jadi tidak dapat berfungsi seperti sebelumnya," kata dia.

Sebelumnya, Fera juga menyampaikan bahwa masker bedah tidak secara efektif melindungi pengguna masker dari penularan virus corona.

Kendati demikian, lebih baik menggunakan masker bedah daripada tidak menggunakan masker sama sekali.

Ia juga mengungkapkan, masker jenis lain yang dapat melindungi pengguna dari penyebaran virus corona, yakni masker N95.

"N95 memang dibuat untuk melindungi pengguna dari penularan airbone transmission, masker ini bisa dibeli di apotik," lanjut dia.

Baca juga: Cegah Penyebaran Virus Corona dengan Masker Bedah, Efektifkah?

Kekurangan masker

Di sisi lain, merebaknya virus corona di sejumlah wilayah di China menyebabkan stok masker terbatas.

Masker diketahui menjadi kebutuhan utama bagi masyarakat guna meminimalisir penyebaran virus corona di Wuhan, China.

Salah satu anggota Perhimpunan Pelajar Indonesia di Tiongkok (PPIT) Wuhan ranting Jingzhou, Xiangyang Muhammad Arief menjelaskan, di kota tersebut mengalami kekurangan stok masker.

Bahkan, jikalau ada stok masker, alat tersebut dijual dengan harga yang sangat mahal.

Padahal, mereka harus menggunakan masker untuk mencegah penularan virus corona.

Baca juga: 6 Hal yang Perlu Diketahui soal Virus Corona, Apa Saja?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Kebun Binatang di China Ubah Anjing Menyerupai Panda, Tuai Kecaman Pengunjung

Kebun Binatang di China Ubah Anjing Menyerupai Panda, Tuai Kecaman Pengunjung

Tren
Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Tren
Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Tren
Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Tren
Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

Tren
Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com