Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Penyebaran Virus Corona dengan Masker Bedah, Efektifkah?

Kompas.com - 29/01/2020, 13:37 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyebaran virus corona yang berasal dari Kota Wuhan, China, terus meluas hingga benua Eropa.

Dilaporkan, sebanyak 106 penderita terjangkit virus corona dari 16 negara.

Sebagai pencegahan, sejumlah masyarakat menggunakan masker bedah agar tidak tertular virus berkode 2019-nCov ini.

Lantas, apakah masker bedah yang kita gunakan mampu menghentikan penyebaran virus?

Berdasarkan pemberitaan BBC, salah seorang ahli virologi menyebut bahwa ia skeptis mengenai keefektifan penggunaan masker bedah untuk menangkal virus corona di udara.

Meski begitu, masker bedah dapat membantu mencegah penularan dari tangan ke mulut.

Adapun masker bedah pertama kali diperkenalkan ke rumah sakit pada akhir abad ke-18, namun mereka tidak melakukan transisi untuk digunakan publik sampai wabah flu Spanyol pada1919 yang kemudian membunuh lebih dari 50 juta orang.

Baca juga: Update, Korban Meninggal akibat Virus Corona Mencapai 132 Orang

Tidak secara efektif melindungi

Masker N95Shutterstock Masker N95

Sementara itu, dokter spesialis Mikrobiologi Klinik dari Universitas Indonesia (UI), dr. R. Fera Ibrahim mengungkapkan, umumnya masker bedah digunakan untuk pembedahan supaya terhindar dari percikan darah.

"Masker bedah umumnya digunakan untuk pembedahan supaya terhindar dari percikan darah atau cairan tubuh dan mencegah penularan dari pengguna masker yang lain," ujar Fera saat dihubungi Kompas.com, Rabu (29/1/2020).

Menurutnya, penggunaan masker bedah untuk mencegah virus corona dinilai kurang efektif.

"Tidak secara efektif melindungi pengguna masker dari penularan virus," kata dia.

Sebab, ada bagian yang tidak terlindungi, seperti mata.

Meski begitu, Fera mengatakan lebih baik menggunakan masker bedah daripada tidak menggunakan sama sekali.

Untuk perlindungan tubuh, Fera menyarankan kepada masyarakat menggunakan masker N95.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Tren
Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Tren
Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com