Mereka juga tidak diperbolehkan meninggalkan rumah sakit sampai nanti hasilnya diketahui.
Terkait evakuasi ini pemerintah Jepang membentuk satuan tugas khusus untuk menangani epidemi.
Saat ini telah terdapat 11 kasus terkonfirmasi virus corona di Jepang, adapun 3 orang terakhir merupakan bagian dari 200 orang yang dievakuasi di kloter pertama.
Baca juga: Usai Dievakuasi dari Wuhan, 3 Warga Jepang Positif Virus Corona
Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengevakuasi 195 orang Amerika dari Wuhan menggunakan pesawat yang disewa oleh pemerintah AS.
Pesawat tersebut riba di California selatan Rabu pagi sebagaimana dikutip dari CBSNews.
Masih banyak orang Amerika yang masih berada di Wuhan yang mengharap bisa dievakuasi di kemudian hari.
Departemen luar negeri negara itu mengatakan tak dapat mengevakuasi semua orang yang ada di Wuhan melalui penerbangan karena keterbatasan ruang.
Tapi Deplu AS mengaku terus bekerja untuk mengidentifikasi rute alternatif bagi warga AS untuk meninggalkan Wuhan melalui darat.
Cara mengangkut pesawat ini adalah dengan memisahkan antara kru di bagian atas dengan penumpang di bagian bawah.
"Jadi aliran udara, setiap jenis interaksi antara bagian atas dan bawah sepenuhnya terisolasi dan para kru tidak pernah turun di Cina; dan tidak pernah ada interaksi dengan para penumpang," ujar Dr. Anne Zink, kepala petugas medis Alaska seperti dikutip dari CNN.
Melansir dari NPR orang-orang tersebut akan di karantina di Pangkalan udara AS.
Mereka akan tinggal di sana secara sukarela selama 3 hari dan dipantau secara aktif selama 14 hari penuh di masa inkubasi virus.
Baca juga: Update! 170 Orang Meninggal, Virus Corona Terkonfirmasi di 18 Negara
Tentara Negara Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) menyiagakan tiga pesawat guna menjemput 240 WNI di Wuhan.
Ketiga pesawat tersebut sifatnya masih siaga, dan baru akan diterbangkan ke China apabila sudah ada perintah dari Kemlu.
Guna melakukan proses evakuasi, personel TNI AU yang bertugas melakukan evakuasi rencananya akan disipakan ruang karantina khusus.
Nantinya mereka akan dikarantina selama 28 hari di RSPI Dr Suliyanti Jakarta.
Adapun apabila proses evakuasi berhasil dilakukan, nantinya pesawat dijadwalkan akan mendarat di Bandara Halim Perdana Kusuma.
Melansir dari Tribunnews Mahasiswa Central China Normal University, Eva mengatakan pihaknya mendapat kabar nantinya WNI yang dievakuasi akan dipisah antara yang bersuhu di atas 37 derajat celcius dengan yang normal.
Mereka akan ditempatkan dalam lokasi yang berbeda.
Baca juga: Uni Emirat Arab Konfirmasi, Kini Virus Corona ada di 18 Negara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.