Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Dievakuasi dari Wuhan, 3 Warga Jepang Positif Virus Corona

Kompas.com - 30/01/2020, 15:48 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tiga orang warga Jepang yang dievakuasi dari Wuhan dipastikan terinfeksi virus corona.

Namun meskipun dipastikan positif terinfeksi, dua di antara ketiganya tidak menunjukkan gejala virus corona.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kementerian Kesehatan Jepang, Kamis (30/1/2020), seperti dilansir dari Reuters.

Dua dari tiga orang tersebut merupakan kasus pertama di Jepang dari orang tanpa gejala yang dikonfirmasi telah terinfeksi virus corona.

Dari 206 warga Jepang yang dievakuasi dari kota Wuhan, China, 12 di antaranya sedang dirawat di rumah sakit karena mimiliki gejala seperti demam dan batuk.

Namun, dua pasien lainnya menolak dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa dan langsung diantar pulang.

Baca juga: Melihat Proses Pembangunan Rumah Sakit di China untuk Pasien Virus Corona

Proses penularan

Ditanya soal kemungkinan adanya penularan virus dari orang yang belum menunjukkan gejala, pejabat Kemenkes Jepang tak bisa memastikan apakah hal itu bisa terjadi.

Pada kesempatan lain, Kepala Organisasi Perawatan Kesehatan Masyarakat Jepang Shigeru Omi telah menerima laporan adanya kasus penularan semacam itu di China.

Menteri Kesehatan Nasional China Ma Xiaowei pada hari Minggu (26/1/2020) mengatakan, virus corona bisa menular selama inkubasi dengan kisaran waktu antara satu hingga 14 hari.

Proses penularan tersebut tidak terjadi pada virus SARS yang merebak pada 2003.

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menyesalkan sikap dua orang tersebut yang menolak dibawa ke rumah sakit.

"Sangat disayangkan bahwa mereka menolak diuji. Tak ada kendala hukum (pada mereka yang tidak memiliki gejala). Ada aspek hak sipil dan batasan untuk hal yang bisa kita lakukan," kata Abe kepada parlemen.

Abe juga mengatakan pemerintah akan mengawasi kemungkinan merosotnya ekonomi pada sektor pariwisata dan sektor lain akibat virus corona. 

Menurut Abe, pemerintah akan mengupayakan segala cara yang diperlukan untuk melindungi kehidupan dan kesehatan masyarakat.

Baca juga: Update! 170 Orang Meninggal, Virus Corona Terkonfirmasi di 18 Negara

11 kasus di Jepang

Total kini Jepang telah mengonfirmasi 11 kasus virus corona, termasuk tiga warganya yang baru dievakuasi tersebut.

Jepang sendiri telah mengumumkan virus corona sebagai penyakit menular pada Selasa (27/1/2020) dan memungkinkan rawat inap wajib dengan menggunakan dana publik untuk mengobati pasien tersebut.

Namun, kebijakan tersebut tidak berlaku bagi mereka yang tidak memiliki gejala virus corona.

Sejauh ini, hampir 8.000 orang terinfeksi dan 170 orang meninggal akibat virus yang bermula di Kota Wuhan ini.

Virus corona juga telah menyebar ke 18 negara di dunia, dengan Uni Emirat Arab sebagai negara terakhir yang mengumumkan adanya kasus itu di negaranya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com