Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atasi Stress Saat Macet Perjalanan Mudik, Dengarkan Musik! Ini Alasannya...

Kompas.com - 24/12/2019, 06:20 WIB
Mela Arnani,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Memasuki libur Hari Natal 2019 dan Tahun Baru 2020, kondisi jalanan terutama di wilayah yang biasanya didatangi para pelancong pasti padat dan macet.

Kemacetan bisa membuat pengemudi maupun penumpangnya jenuh dan stress. Padahal, kondisi, terutama pengemudi, harus tetap fit dan fokus.

Kondisi stress saat mengemudi termasuk faktor risiko penyakit jantung dan serangan jantung.

Dilansir dari healthline, dalam sebuah studi yang diterbitkan Complementary Therapies in Medicine pada Oktober 2019, disebutkan bahwa para peneliti melihat bagaimana musik dapat memengaruhi stress jantung.

Penelitian dilakukan kepada lima wanita sehat, berusia 18-23 tahun.

Penulis studi, Vitor Engracia Valenti memilih meneliti perempuan karena penelitian sebelumnya membuktikan jika perempuan lebih sensitif terhadap stimulasi pendengaran.

Valenti mengungkapkan, tim memilih orang-orang yang tidak terbiasa mengemudi dalam penelitian tersebut.

Baca juga: 10 Gaya Belajar Mahasiswa, dari Nongkrong di Kafe sampai Dengar Musik

Hal ini dilakukan karena pengemudi yang berpengalaman dianggap akan  lebih mudah mengatasi stress.

Peneliti meminta lima wanita tersebut mengemudi dengan rute yang sama di keadaan yang sama pada dua hari berbeda.

Perbedasnnya, pada hari kedua, kelima wanita ini mendengarkan musik instrumental.

Untuk menilai bagaimana stress berpengaruh terhadap wanita, peneliti memakai monitor detak jantung yang sudah dipasang.

Monitor ini akan menunjukkan variabilitas detak jantung yang mengacu pada perubahan jumlah waktu, antara detak jantung yang terjadi saat seseorang menjalani kehidupan sehari-hari.

Variabilitas detak jantung meningkat selama relaksasi dan berkurang saat stress.

Hasilnya menunjukkan, variabilitas detak jantung lebih besar saat wanita mengemudi dengan musik, berarti mereka lebih santai.

Baca juga: Godfrey Gao Meninggal karena Gagal Jantung, Pahami Jenis Penyakit Ini

Bagaimana stres berpengaruh ke jantung?

Menurut Valenti, selama situasi penuh tekanan, sistem saraf simpatis melepaskan katekolamin (adrenalin dan nonadrenalin) dalam darah, meningkatkan permintaan jantung, detak jantung, dan tekanan darah.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com