Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atasi Stress Saat Macet Perjalanan Mudik, Dengarkan Musik! Ini Alasannya...

Kompas.com - 24/12/2019, 06:20 WIB
Mela Arnani,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Sumber Healthline

Saat hal itu terjadi, orang dengan risiko kardiovaskular (obesitas, penderita diabetes, kadar kolesterol LDL tinggi) lebih rentan terhadap kematian mendadak yang disebabkan karena stres.

Asisten profesor kardiologi di Zucker School of Medicine Hofstra/Northwell Satjit Bhusri mencatat, penyakit jantung yang disebabkan oleh stres dikenal sebagai sindrom patah hati atau broken heart syndrome.

Sindrom ini merupakan kondisi yang dapat dipicu oleh stress atau emosi yang ekstrem.

Selama periode ini, sebagian jantung tidak dapat mempompa secara normal.

Orang akan mengalami gejala yang mirip dengan serangan jantung, seperti nyeri dada.

Namun, kondisi tersebut dapat diobati, biasanya jantung akan kembali normal dalam beberapa hari atau minggu.

Baca juga: Viral Jantung Berdebar Sampai Masuk UGD karena Kopi, Ini Kata Dokter

Bagaimana musik dapat mengelola stress?

Sebuah studi pada 2017 menunjukkan, musik klasik paling mungkin membuat seseorang berada di keadaan lebih santai.

"Menimbang bahwa stress selama mengemudi adalah salah satu risiko yang lebih kuat untuk komplikasi jantung mendadak, bukti ilmiah ini memberikan hasil untuk memotivasi orang untuk mendengarkan musik selama mengemudi," kata Valenti.

Penelitian dilakukan menggunakan musik instrumental, dan mencatat bahwa konten bahasa dalam musik mempunyai dampak yang berbeda, tergantung pada individu.

"Selain itu, penelitian sebelumnya yang diterbitkan oleh kelompok kami melaporkan bahwa musik instrumental yang sama meningkatkan efek obat antihipertensi," ujar Valenti.

Sehingga, saat stress muncul, Anda dapat bersantai dengan hal paling memungkinkan yaitu memainkan sesuatu yang lambat dan menenangkan tanpa konten suara, seperti musik klasik atau instrumental.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com