Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disorot, Berikut 5 BUMN yang Produknya Berhasil Mendunia

Kompas.com - 12/12/2019, 16:17 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

3. PT INKA (Persero)

Selain kedua BUMN di atas, PT INKA (Persero) sudah menembus sejumlah pasar di kawasan Asia Selatan. Kini produk kereta api buatan INKA bahkan sudah beroperasi di Bangladesh.

INKA bahkan dikabarkan sudah masuk ke Srilanka.

Sekitar 75 gerbong kereta senilai 50 juta dollar AS, sebagaimana diberitakan Kompas.com (8/1/2019) rencananya akan masuk ke negara tersebut.

Dirut INKA Budi Noviantoro mengatakan menembus pasar Asia Selatan tidaklah mudah karena harus berhadapan dengan China.

Bahkan hal itu juga terjadi di beberapa negara Afrika.

Saat ini produk kereta api buatan INKA sudah dioperasikan di sejumlah negara yakni Australia, Singapura, Filipina, Thailand, Malaysia, dan Banglades.

Sementara itu, sejumlah negara dilirik sebagai pasar potensial INKA yakni Amerika Serikat, Senegal, Nigeria, Zambia, Mozambik, Mesir dan Srilanka.

Baca juga: 10 BUMN yang Miliki Bisnis Hotel, dari Pertamina hingga Krakatau Steel

4. PT Perkebunan Nusantara XII (PTPN XII)

Perkebunan Nusantara XII merupakan salah satu BUMN yang bergerak di bidang perkebunan di Jawa Timur.

BUMN ini telah memproduksi kopi Arabica, dan dipasarkan ke berbagai negara, seperti Arab Saudi, dan negara-negara di Eropa hingga ke Amerika Serikat.

Adapun produk-produk kopi yang dikenal yakni, Java Coffee Jampit, Java Coffee Blawan, Java Coffee Kayumas, dan Java Coffee Pancoer.

Diketahui, kebun Kalisat Jampir milik PTPN XII mampu memproduksi 1.000 ton kopi Arabika per tahunnya.

Kegiatan ini mendapatkan dukungan dari pemerintah, sebab dengan ekspor kopi asal Indonesia bisa menjadi primadona di pasar internasional.

Selain itu, ekspor juga turut mensejahterakan para petani kopi sebagai bentuk pernghargaan atas upaya memproduksi kopi yang berkualitas.

5. PT Dirgantara Indonesia (Persero)

Selanjutnya, Industri BUMN yang berfokus di bidang pesawat terbang, PT Dirgantara Indonesia  (PTDI) baru-baru ini telah mengirimkan pesawat terbang jenis CN235-220.

Pesawat terbang CN235-220 Military Transport buatan PTDI tersebut merupakan produk pesanan dari Nepalese Army.

Diketahui, produksi pesawat tersebut dibiayai sepenuhnya oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank dengan menggunakan skema National Interest Account (NIA) atau Penugasan Khusus Ekspor (PKE).

Sejauh ini, PTDI telah mendapatkan pesanan pesawat dari sejumlah negara, mulai dari Filipina, Vietnam, Malaysia, hingga Korea.

Baca juga: Saat Jonan, Susi Pudjiastuti hingga Rudiantara Masuk Bursa Bos BUMN...

(Sumber: Kompas.com/Hamzah Arfah, Reni Susanti, Yoga Sukmana, Akhdi Martin Pratama | Editor: Bambang Priyo Jatmiko, Erlangga Djumena, Sakina Rakhma Diah Setiawan, Yoga Sukmana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com