Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Tragedi Pembantaian 800 Penduduk di El Mozote

Kompas.com - 11/12/2019, 13:55 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Kemudian, pada sore hari, pasukan itu mulai menyebar ke selatan dari Perquin menuju El Mozote dan Arambala.

Pada 9 Desember, unit-unit militer melibatkan pasukan gerilya dalam pertempuran yang terjadi di dekat Arambara, sekitar satu mil dari El Mozote.

Melansir laporan Tutela Legal, pasukan gerilya kemudian meninggalkan lokasi tersebut setelah pertempuran usai.

Dalam peristiwa ini, sejumlah warga sipil ditahan oleh pasukan Angkatan Darat. Akan tetapi, kemudian mereka dibebaskan setelah berhasil meyakinkan pasukan Angkatan Darat bahwa mereka bukan bagian ataupun pendukung dari pasukan gerilya.

Pada malam hari di tanggal 10 Desember, pasukan-pasukan etlah sampai di El Mozote, di mana mereka akan menginap.

Baca juga: Mengenal Sejarah Harley Davidson, Motor yang Diduga Diselundupkan Dirut Garuda Ari Askhara

Kemudian, pada pagi hari tanggal 11 Desember, para tentara membawa seluruh penduduk desa keluar dari rumahnya dan mengumpulkannya.

Para penduduk dibagi menjadi dua barisan, pertama untuk para laki-laki, dan satu lagi untuk perempuan dan anak-anak.

Kemudian, para laki-laki dibawa ke gereja. Sementara, anak-anak dan perempuan dibawa ke rumah seorang penduduk bernama Alfredo Marquez.

Para perempuan diinterogasi tentang apakah mereka bekerja sama dengan pasukan gerilya dan tentang lokasi penyimpanan senjata. Mereka diancam akan dibunuh jika tidak menyatakan kebenarannya.

Pada pukul 8 pagi, tentara pun mulai membunuh orang-orang di gereja dengan cara-cara yang kejam.

Sementara, orang-orang dan perempuan kemudian ditutup matanya dan dibawa ke suatu tempat. Mereka dipaksa untuk berbaring di tanah. Kemudian, satu per satu pun dibunuh.

Pembantaian juga dilakukan kepada anak-anak. Mereka dibawa ke rumah Alfredo Marquez dan ditembak hingga meninggal. Di penghujung hari, seluruh rumah di El Mozote kemudian dibakar.

Ketika pembantaian dilakukan di El Mozote, pasukan juga memasuki desa La Joya dan melakukan hal yang serupa. Di desa ini, setidaknya ada 148 korban menurut catatan Tutela Legal.

Dua hari setelahnya, di tanggal 12 dan 13 Desember, ditemukan pula lokasi pembantaian penduduk sipil lainnya, yaitu di komunitas communities of RancherÌa, Los Toriles, Jocote Amarillo and Cerro Pando.

Tutela Legal kemudian mencatat daftar korban sebanyak 794 dalam pembantaian ini. Akan tetapi, jumlah sebenarnya dinyatakan jauh lebih tinggi.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Presiden AS John F Kennedy Tewas Ditembak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Update Kasus Pembunuhan Vina, Bareskrim Turun Tangan dan Dugaan Kejanggalan BAP

5 Update Kasus Pembunuhan Vina, Bareskrim Turun Tangan dan Dugaan Kejanggalan BAP

Tren
Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Tren
Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah per Hari Selama Sebulan?

Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah per Hari Selama Sebulan?

Tren
3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

Tren
BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Tren
Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Tren
Pesona Air Terjun

Pesona Air Terjun

Tren
Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Tren
Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas, Kekasih Ungkap Alasannya

Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas, Kekasih Ungkap Alasannya

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Bagaimana Cara Orang Mesir Kuno Membangun Piramida

Ilmuwan Akhirnya Tahu Bagaimana Cara Orang Mesir Kuno Membangun Piramida

Tren
Ada Aturan Baru KRIS, Apakah Perawatan ICU Ditanggung BPJS Kesehatan?

Ada Aturan Baru KRIS, Apakah Perawatan ICU Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Jemaah Tolong Jemaah, Kisah Manis Persaudaraan di Madinah

Jemaah Tolong Jemaah, Kisah Manis Persaudaraan di Madinah

Tren
Kata BWF soal Keputusan Kevin Sanjaya Pensiun dari Bulu Tangkis

Kata BWF soal Keputusan Kevin Sanjaya Pensiun dari Bulu Tangkis

Tren
Seorang Pria yang Diduga Terafiliasi Jemaah Islamiyah Serang Kantor Polisi Malaysia, 2 Petugas Meninggal Dunia

Seorang Pria yang Diduga Terafiliasi Jemaah Islamiyah Serang Kantor Polisi Malaysia, 2 Petugas Meninggal Dunia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com