Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Petugas Dorong Penumpang KRL agar Pintu Kereta Tertutup, Ini Penjelasan PT KCI

Kompas.com - 07/12/2019, 09:26 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan petugas keamanan di salah satu stasiun kereta api mendorong penumpang kereta rel listrik viral di media sosial Instagram pada Jumat (6/12/2019).

Petugas itu mendorong penumpang agar pintu kereta dapat tertutup.

Hingga Sabtu (7/12/2019) pukul 08.00 WIB, unggahan tersebut telah ditonton lebih dari 75.000 kali.

Dalam unggahan tersebut, dituliskan, "Pejuang KRL pasti pernah mengalami momen seperti ini. Apa lagi semenjak bulan Desember yang banyak perubahan jadwal KRL yang membuat penumpukan penumpang di stasiun untuk antrian naik".

Bagaimana penjelasan tentang hal ini dan tanggapan dari PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) selaku pengelola kereta commuter line?

Saat dikonfirmasi, VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba membenarkan kejadian tersebut.

Baca juga: Viral Foto Sri Mulyani Diduga Naik Sepeda Brompton, Ini Faktanya

Ia menyebutkan, peristiwa yang terekam pada video viral itu terjadi di Stasiun Manggarai pada Kamis (5/12/2019) pukul 18.35 WIB.

"Petugas pengamanan stasiun bertugas menjaga keamanan di dalam area stasiun dan membantu layanan kepada pengguna sesuai dengan tupoksinya," ujar Anne saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (7/12/2019).

Selain itu, menurut dia, tidak ada arahan maupun larangan untuk mendorong pengguna seperti yang terlihat pada video.

Anne mengatakan, petugas tidak akan mendorong tanpa permintaan dan izin dari penumpang tersebut.

Berkaitan dengan keselamatan bersama dan kenyamanan penumpang lainnya, Anne memberikan sejumlah imbauan kepada pengguna KRL.

"PT KCI mengimbau kepada para pengguna KRL untuk tetap selalu mengutamakan keselamatan dalam menggunakan KRL, antara lain dengan tidak memaksakan diri naik ke dalam kereta yang sudah penuh," ujar dia.

"Selalu diingatkan setiap keberangkatan stasiun agar tidak memaksakan diri dan announcer biasanya menyebutkan kereta yang akan datang," kata Anne.

Baca juga: Viral Pengawal Ambulans Ditilang Polisi, Bagaimana Aturannya?

Anne mengingatkan, peristiwa ini seperti ini membuat KRL tidak berangkat tepat waktu.

Jika ada keterlambatan, rata-rata waktunya adalah sepuluh menit. Hal ini terjadi karena adanya pergantian jalur dengan kereta jarak jauh.

Pada Jumat (6/12/2019) pagi, PT KCI tetap melakukan rekayasa pola operasi yang sama dengan hari sebelumnya yaitu penambahan dua jadwal keberangkatan dari Stasiun Bekasi.

Jadwal tersebut adalah KA 1327 (Bekasi - Manggarai - Jakarta Kota) yang berangkat pukul 06.13 WIB dan KA 1331 (Bekasi - Manggarai - Jakarta Kota) yang berangkat pukul 06.26 WIB.

"PT KCI mengimbau para pengguna KRL untuk tidak ragu menggunakan opsi perjalanan KRL yang tersedia saat memasuki stasiun. Pilihan ini dapat diambil untuk mempersingkat waktu tunggu di stasiun maupun kereta. Pengguna, selanjutnya dapat berpindah kereta di stasiun-stasiun transit ke kereta yang sesuai tujuan akhirnya," kata Anne.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

Tren
5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com