Mereka lantas melempari sarang tawon tersebut dengan batu.
Anak-anak tersebut kemudian dikejar kawanan tawon tersebut hingga akhirnya terkena serangannya.
Kabid Pemadam Kebakaran Satpol PP Sukoharjo, Margono mengatakan sejak Januari hingga November, sebanyak 400 sarang tawon ndas dimusnahkan. Tak hanya dari Damkar tapi juga relawan.
Melansir pemberitaan Kompas.com (25/11/2019), Dinas Pemadam Kebakaran Surakarta mencatat bahwa sejak Januari hingga November 2019 terdapat sebanyak 183 sarang tawon ndas yang dimusnahkan di Solo, Jawa Tengah.
Sarang tawon ditemukan di Solo sejak mulai 2016 dan paling banyak di tahun 2019.
Mereka paling banyak ditemukan di pemukinan terutama di rumah serta pohon.
Meski banyak ditemukan, namun sejauh ini belum ada kejadian warga yang disengat tawon.
Melansir dari Kompas.com (28/11/2019) sepanjang Januari-November 2019, sebanyak 174 warga di Semarang menjadi korban sengatan tawon ndas.
Kepala Bidang Operasional Damkar Kota Semarang Trijoto P Sakti mengatakan dari jumlah tersebut, 32 warga di Kecamatan Ngaliyan, 27 di Banyumanik, 15 di Semarang, 16 di Mijen dan 22 di Tembalang menjadi korban.
Ia menyebut, tahun 2019 ini jumlah tawon ndas yang menyerang mengalami peningkatan.
Bahkan peristiwa ini mengakibatkan satu orang warga di Ngaliyan meninggal dunia.
Ia juga menduga masih ada belasan warga yang menjadi korban namun hingga hari ini belum melaporkan kejadian.
Baca juga: Cara Mengatasi Sengatan Tawon Vespa affinis dan Pencegahannya...
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus Bergas C Penanggungan mengatakan, hingga November 2019, pihaknya dibantu Damkar dan Satpol PP Kudus telah memusnahkan 19 sarang tawon ndas.
Adapun tawon-tawon tersebut bersarang di Kecamatan Jekulo, Jati, Kaliwungu, Bae dan Kudus Kota.
Pada Jumat (22/11/2019) dilaporkan, tawon tersebut juga menyengat dua bocah di Desa Pasuruhan Lor Kecamatan Jati Kudus.