Sementara itu, ibu yang memiliki kandungan kembar dengan TTTS akan mengalami gejala sebagai berikut:
Hingga kini, TTTS mampu merenggut hidup kedua bayi. Namun, ada teknologi yang telah ditemukan, yang terdiri atas dua pilihan perawatan.
Pertama, penggunaan amniocentesis untuk mengeringkan kelebihan cairan yang muncul dan memperbaiki aliran darah pada plasenta.
Selain itu, upaya ini juga dilakukan untuk menurunkan risiko kelahiran prematur.
Amniocentesis dapat menyelamatkan sekitar 60 persen bayi-bayi yang terkena TTTS.
Baca juga: Selain Mirror Syndrome, Ini 8 Sindrom Langka yang Bisa Terjadi pada Ibu Hamil
Kedua, melalui operasi laser. Operasi ini dapat dilakukan untuk menutup koneksi antar pembuluh darah dan menunjukkan keberhasilan 60 persen dari bayi-bayi yang terkena TTTS tersebut.
Pada dasarnya, kedua upaya perawatan tersebut memiliki persentase keberhasilan yang sama.
Bedanya, amniocentesis mungkin harus dilakukan berulang selama kehamilan untuk menjaga aliran darah tetap baik di dalam plasenta.
Sementara itu, operasi laser biasanya hanya dilakukan dalam sekali perawatan.
Berikut adalah kemungkinan potensi komplikasi dari TTTS:
Twin to Twin Transfusion Syndrome Foundation merekomendasikan dilakukannya USG setelah 16 minggu hingga akhir kehamilan untuk mengawasi TTTS.
Langkah ini direkomendasikan tetap dilakukan meskipun tanda-tanda TTTS telah menurun.