KOMPAS.com - Mirror syndrome yang terjadi pada artis peran Irish Bella menyebabkan janin kembar yang dikandungnya meninggal dunia.
Mirror syndrome merupakan salah satu sindrom langka yang bisa terjadi pada ibu hamil.
Melansir dari laman resmi Wiley Online Library, Journal of Obstetric, Gynecologic & Neonatal Nursing, mirror syndrome pertama kali dipublikasikan oleh John W. Ballantyne pada 1892.
Sindrom ini disebut sebagai mirror syndrome karena patologi ibu mencerminkan janin.
Laman US National Library of Medicine National Institutes of Health, menuliskan, kasus mirror syndrome tergolong jarang terjadi.
Penelitian yang dilakukan oleh PubMed, baik publikasi maupun jurnal, dari semua hasil penelitian yang terhimpun, mirror syndrome berasosiasi dengan isoimunsiasi rhesus (29%), sindrom transfusi twin to twin (18%), infeksi virus (16%) dan malinformasi janin, dan tumor atau tumor plasenta (37,5%).
Baca juga: Tergolong Sindrom Langka, Apa Itu Mirror Syndrome?
Usia kehamilan saat didiagnosa berkisar antara 22,5 minggu hingga 27,8 minggu.
Sementara itu, dikutip dari UPMC Health Beat, mirror syndrome terjadi ketika janin mengalami penumpukan cairan yang tidak normal.
Sementara, ibu memiliki preeklamsia, yaitu kondisi tekanan darah tinggi.
Adapun beberapa gejala yang dapat dikenali pada mirror syndrome, yaitu:
Gejala-gejala ini juga merupakan gejala yang umum dialami oleh penderita preeklamsia.
Satu gejala yang menunjukkan terjadinya mirror syndrome adalah adanya hemodilusi.
Gejala ini dapat ditemukan dalam tes darah.
Hemodilusi terjadi ketika ada lebih banyak plasma di dalam darah dan rendahnya jumlah sel darah merah.
Kondisi ini biasanya disebabkan oleh fetal hydrops, yaitu penumpukan cairan pada janin.
Baca juga: Selain Mirror Syndrome, Ini 8 Sindrom Langka yang Bisa Terjadi pada Ibu Hamil