Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memahami Cara Kerja Hujan Buatan Memadamkan Api Kebakaran Hutan

Kompas.com - 21/09/2019, 12:29 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Upaya mengatasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sejumlah wilayah di Sumatera dan Kalimantan masih terus dilakukan berbagai pihak. 

Di Kalimantan Tengah, upaya yang dilakukan salah satunya melalui hujan buatan menggunakan Teknologi Modifikasi Cuaca yang dilakukan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Bagaimana sebenarnya cara kerja hujan buatan dan efektivitasnya memadamkan api kebakaran hutan?

Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca BPPT, Dr. Tri Handoko Seto, M.Sc, mengatakan, pelaksanaan hujan buatan untuk wilayah Kalimantan Tengah sudah dilaksanakan sejak sekitar 4 hari yang lalu.

“Ini pilihan yang harus ditempuh. Teknologi ini butuh awan, yang kami beri perlakuan sehingga dia jadi hujan. Diharapkan hujan ini akan mampu membasuh asap dan memadamkan api,” ujar Seto, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (21/9/2019).

Baca juga: KLHK Segel 9.000 Hektar Lahan Milik Perusahaan Terkait Kebakaran Hutan dan Lahan

Sejak diterapkan hujan buatan, lanjut Seto, di beberapa wilayah Kalimantan Tengah seperti Palangkaraya dan Pulang Pisau, hujan turun cukup deras.

Meski demikian, upaya ini belum secara total memadamkan api kebakaran hutan di wilayah itu.

“Belum, kemarin hujan-hujan yang terjadi masih sporadis, hanya level kecamatan sekitar sekian ribu kilometer persegi,” kata Seto.

“Kalteng ini kan sangat luas, distribusi hot spot kebakaran hutan nyaris merata. Sehingga upaya kemarin belum cukup,” lanjut dia.

Dua metode dan cara kerja hujan buatan

Dalam penanganan kebakaran hutan dan kabut asap, Seto mengatakan, ada dua metode yang digunakan.

Dua metode itu adalah Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) atau hujan buatan, serta water bombing.

Menurut Seto, jika dibandingkan hujan buatan, water bombing bisa diarahkan tepat di lokasi kebakaran.

Sementara hujan buatan cenderung sporadis.

Baca juga: BPBD Kalbar Semai 1,6 Ton Garam di Udara untuk Ciptakan Hujan Buatan

Akan tetapi, water bombing menjadi kurang efektif karena air yang dibawa jumlahnya sangat terbatas yakni maksimal sekitar 8 meter kubik.

“Kalau modifikasi cuaca, airnya sangat banyak, kelemahannya dia tidak bisa diarahkan persis ke tempat-tempat kebakaran,” jelas Seto.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com