Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerusuhan Manokwari, Penjelasan Polisi hingga Permintaan Maaf Para Tokoh

Kompas.com - 21/08/2019, 10:30 WIB
Rosiana Haryanti,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Hal ini lalu menyulut emosi masyarakat di Papua Barat. Padahal, menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo, informasi tersebut tidak jelas kebenarannya.

Konten yang tersebar dapat membangun opini bahwa penangkapan mahasiswa Papua adalah bentuk diskriminasi.

Permintaan Maaf Para Tokoh

Gubernur Jawa Timur, Khofifah indar Parawansa menyampaikan permintaan maaf kepada warga Papua. Permintaan maaf dilakukan melalui saluran telepon kepada Gubernur Papua.

"Kami telepon Gubernur Papua, mohon maaf. Sama sekali itu bukan suara Jatim. Harus bedakan letupan bersifat personal dengan apa yang menjadi komiten Jatim," kata Khofifah dalam jumpa pers bersama Kapolri Jenderal TNI Tito Karnavian sebagaimana ditayangkan di Kompas TV.

Hal senada juga dilakukan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini. Ia memohon maaf atas insiden yang terjadi di Surabaya.

Permintaan maaf juga datang dari Wali Kota Malang, Sutiaji.

Dilansir dari Kompas TV, Sutiaji menyampaikan permohonan maaf kepada Gubernur Papua terkait insiden kecil yang terjadi di Kota Malang.

Baca juga: Ketua Adat Papua: Risma dan Khofifah Layak Disebut Mama Papua

Ia melanjutkan, pihaknya tidak pernah membuat kebijakan yang berkaitan dengan pemulangan mahasiswa dan kebijakan lain terkait hal ini.

"Kalau mungkin ada kemarin insiden kecil ya, atau dimaknai besar, itu kalau antara masyarakat atas nama Pemerintah Kota Malang, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, bahwa kemarin itu, kan, di luar sepengetahuan kami juga," ujar Sutiaji.

Menanggapi hal ini, Wakil Gubernur Papua Barat Mohamad Lakotani juga menyampaikan aspirasi para pendemo. Ia meminta, agar Gubernur Jawa Timur memfasilitasi tuntutan para pendemo.

Lakotani menyebutkan, para pendemo menuntut adanya permintaan maaf terhadap perlakukan mahasiswa Papua dari sejumlah oknum di Jawa Timur.

Permintaan maaf ini pun lalu disampaikan oleh Gubernur Papua, Lukas Enembe saat dialog dengan masarakat di depan Kantor Gubernur Papua di Jayapura.

Meski begitu, Lukas juga menolak sikap warga Surabaya terhadap warganya di sana. Menurut Lukas, masyarakat Papua merupakan orang yang punya harga diri dan martabat, sehingga tidak pantas mendapatkan kata-kata hinaan.

(Sumber: Kompas.com/Farid Assifa, Budy Setiawan, Ghinan Salman, Amriza Nursatria, Achmad Faizal, Amir Sodikin, Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Andi Hartatik)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com