Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Fakta Pria di Gresik Tewas dengan Pisau Masih Tertancap di Tubuh

Saat ditemukan, AS dalam kondisi tak bernyawa dan penuh luka.

Penemuan mayat itu juga dikonfirmasi oleh Kasatreskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan.

"Kami cek ke sana dan memang betul, bahwa kami temukan mayat," ujar Aldhino dikutip dari Kompas.com, Selasa (28/11/2023).

Berikut fakta penemuan mayat pria di Gresik:

1. Korban sempat tak bisa dihubungi

Diberitakan Kompas.com, Rabu (29/11/2023), temuan mayat ini bermula ketika kakak korban tak bisa menghubungi korban sejak Minggu (26/11/2023).

Ia pun mengecek ke rumah korban pada Senin (27/11/2023) malam dan menemukan sang adik dalam kondisi tak bernyawa. 

Tetangga korban yang bernama Subakir (62) menyampaikan, ia tidak mendengarkan hal-hal mencurigakan pada malam itu.

"Tadi malam saya juga tidak mendengar adanya teriakan atau ramai-ramai. Hanya saya dibangunkan saudaranya, pintu rumah diketuk oleh saudaranya itu pukul 01.30 WIB," ujar Subakir.

Menurutnya, dua hari sebelum kejadian tersebut, korban sempat terlihat bersama temannya di dalam rumah.

2. Ditemukan dengan pisau dan luka tumpul di kepala

Sementara itu, Aldhino mengatakan, pihaknya mendapat laporan dari masyarakat pada Selasa dini hari sekitar pukul 01.30 WIB.

Saat petugas polisi mengecek tempat kejadian perkara (TKP), korban sudah dalam kondisi tewas dengan pisau menancap di bagian tubuhnya.

Selain itu, korban juga mengalami luka di bagian kepala akibat benda tumpul. Diduga, luka tersebut akibat dari pukulan palu dan paving block yang juga ditemukan di lokasi.

"Pada bagian kepala mengalami luka akibat benda tumpul. Ada pisau dapur menancap di mulut korban," tegas Adhino. 

Polisi pun telah mengamankan beberapa barang bukti berupa pisau, palu, dan paving blok.

Aldhino mengatakan, pihak kepolisian telah memeriksa tiga orang saksi dalam kasus tersebut.

Selain kakak korban, ada dua saksi lainnya yang juga diminta keterangan oleh pihak kepolisian, yakni adik korban dan satu tetanggannya.

Pihaknya saat ini juga sedang menunggu hasil autopsi untuk mengetahui penyebab kematian korban.

"Saat ini sudah ada tiga saksi yang kami mintai keterangan dan yang melaporkan ini ke kepolisian adalah keluarganya, kakaknya yang melaporkan," kata Aldhino.

4. Korban jarang bersosialisasi

Korban yang tinggal seorang diri itu disebut jarang keluar rumah dan bersosialisasi dengan warga sekitar.

Bahkan, terakhir kali pertemuannya dengan korban adalah dua hari yang lalu.

"Korban jarang bersosialisasi, hampir tidak pernah main ke rumah saya juga. Padahal kita bertetangga, rumah juga bersebelahan," ujar Subakir dikutip dari Kompas.com, Selasa (28/11/2023).

"Selama ini korban tinggal sendirian, tapi sering bawa teman. Rata-rata temannya itu laki semua," sambungnya.

Kendati demikian, ia mengaku tidak pernah mendengar suara keributan dari rumah korban.

"Kesehariannya, kalau perasaan saya korban ini orangnya jarang ngomong, jarang ketemu juga. Setelah pulang kerja langsung masuk rumah, pagarnya dikunci," kata dia.

5. AS diduga korban perampokan

Saat pertama kali ditemukan, motor korban diketahui tak ada di lokasi rumahnya.

Hal ini memunculkan dugaan bahwa AS merupakan korban perampokan,

"Barang berharga sepeda motor milik korban hilang. Korban ini seorang diri (tinggal di rumah tersebut), bekerja sebagai petugas cleaning service di salah satu rumah sakit,” kata Aldhino dikutip dari Kompas.com, Selasa (28/11/2023).

Polisi sedang melakukan olah TKP di rumah korban dan meminta keterangan dari para saksi.

(Sumber: Kompas.com/Hamzah Arfah, Rachmawati | Aloysius Gonsaga AE, Pythag Kurniati, Andi Hartik, Rachmawati)

https://www.kompas.com/tren/read/2023/11/30/063000065/5-fakta-pria-di-gresik-tewas-dengan-pisau-masih-tertancap-di-tubuh

Terkini Lainnya

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke