Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Fakta Temuan Narkoba Keripik Pisang, Dijual di Media Sosial Seharga Jutaan Rupiah

Pelaku mencampurkan bahan-bahan narkoba ke dalam keripik pisang dan minuman yang dinamai happy water.

Narkoba keripik pisang dan happy water ini beredar di wilayah Indonesia setelah diproduksi di Jawa Barat, DI Yogyakarta, dan Jawa Tengah.

Berikut sejumlah fakta kasus narkoba keripik pisang dan happy water:

1. Dijual di media sosial

Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada menjelaskan, pengungkapan kasus tersebut bermula dari temuan penjualan keripik pisang yang mencurigakan di media sosial.

"Hasil operasi siber, ada penjualan narkoba dalam bentuk happy water dan keripik pisang. Harganya juga cukup tinggi, tidak masuk akal," ucap Wahyu, dikutip dari Kompas.com, Jumat (3/11/2023).

"Dengan itu kita curiga, kita lakukan tracing dan pemantauan terhadap akun yang menjual tersebut," lanjut dia.

Dari hasil penyelidikan selama satu bulan, Bareskrim Polri melakukan penangkapan pemilik akun di Cimanggis, Depok, Jawa Barat pada 2 November 2023.

Setelah itu, Bareskrim Polri melakukan pengembangan bersama Polda DIY. Hasilnya, ditemukan tempat produksi narkoba itu di DI Yogyakarta dan Jawa Tengah.

2. Dijual dengan harga jutaan rupiah

Wahyu mengungkapkan, keripik pisang dan minuman happy water yang mengandung narkoba tersebut dijual dengan harga tinggi.

Satu botol minuman happy water berukuran 10 mililiter dijual dengan harga Rp 1,2 juta.

"Keripik pisang dijual dengan berbagai kemasan ada 500 gram, 100 gram, 200 gram, 50 gram harga bervariasi dari Rp 1,5 juta sampai Rp 6 juta," ujarnya, dikutip dari Kompas.com, Jumat (3/11/2023).

Dari pengamanan di beberapa lokasi produksi dan penjualan narkoba, pihaknya menemukan 426 bungkus kripik pisang berbagai ukuran, 2.022 botol happy water, serta 10 kilogram bahan baku narkoba.

Sementara happy water dikonsumsi dengan cara meneteskan satu hingga dua tetes cairan tersebut ke minuman atau makanan.

Menurutnya, narkoba keripik pisang dan happy water mengandung campuran berbagai jenis narkoba.

"Campuran antara amphetamine, sabu juga ada," ungkapnya, dilansir dari Kompas.com, Jumat (3/11/2023).

Campuran narkoba tadi dikolaborasikan dengan keripik pisang maupun happy water sehingga bisa membuat orang yang mengonsumsinya hilang kesadaran.

4. Diproduksi di tiga tempat

Kepolisian mengungkapkan, keripik pisang yang mengandung narkoba diproduksi di dua tempat.

Diberitakan Kompas.id, Jumat (3/11/2023), lokasi produksi yang pertama ada di wilayah Kaliangkrik, Kabupaten Magelang, Jawa tengah.

Lokasi kedua, berada di Kalurahan Potorono, Kapanewon Banguntapan, Bantul, DI Yogyakarta.

Sementara minuman happy water dibuat di Kalurahan Baturetno, Bantul, DI Yogyakarta.

5. Delapan orang ditangkap

Barekrim Polri dan Polda DI Yogyakarta menangkap delapan orang yang terlibat dalam kasus ini.

Tiga orang ditangkap di Depok, Jawa Barat, yakni MAP, D, dan AS. Mereka berperan sebagai pemilik akun, pemilik rekening, dan penjual narkoba keripik pisang.

Kemudian dua orang yang memproduksi ditangkap di Kaliangkrik, Magelang, dan dua orang lainnya diringkus di Potorono, Bantul, DI Yogyakarta. Sementara satu orang sisanya ditangkap di Banguntapan, Bantul.

Mereka masing-masing berinisial BS, MRE, AR, R, dan EH.

Para pelaku mengaku sudah sebulan membuat keripik pisang narkoba dan happy water yang dipasarkan melalui media sosial.

Selain menangkap delapan orang tersebut, kepolisian masih mengejar empat orang berperan sebagai pengendali. Mereka sudah dimasukkan pada daftar pencarian orang (DPO).

Mereka dijerat pasal tersebut karena mengedarkan narkotika golongan 1.

Ancaman hukumannya berupa penjara minimal lima tahun dan maksimal 20 tahun serta denda minimal Rp 800 juta dan maksimal Rp 10 miliar.

Pelaku juga terancam hukuman penjara seumur hidup atau hukuman mati.

Selain itu, polisi juga akan melacak aset para pelaku agar bisa dijerat dengan tindak pidana pencucian uang (TPPU). 

7. Modus baru

Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada menyebut, narkoba keripik pisang merupakan modus baru dalam peredaran narkotika di Indonesia.

”Modus operandi yang baru yang dilakukan oleh para pelaku ini dengan menggunakan keripik pisang, sesuatu yang mungkin tidak pernah terbayangkan oleh kita,” ungkapnya.

Produksi keripik pisang mengandung narkoba dilakukan untuk mengelabui agar peredaran narkoba yang dilakukan tidak terendus kepolisian.

”Kalau orang jualan keripik pisang kan sudah biasa, tapi keripik pisang ternyata bisa digunakan juga (untuk mengedarkan narkotika),” ujar Wahyu.

(Sumber: Kompas.com/Wisang Seto Pangaribowo | Editor: Dita Angga Rusiana, Rachmawati, Reza Kurnia Darmawan)

https://www.kompas.com/tren/read/2023/11/04/133000665/7-fakta-temuan-narkoba-keripik-pisang-dijual-di-media-sosial-seharga-jutaan

Terkini Lainnya

7 Pilihan Ikan Tinggi Fosfor, Sehatkan Tulang tapi Perlu Dibatasi Penderita Gangguan Ginjal

7 Pilihan Ikan Tinggi Fosfor, Sehatkan Tulang tapi Perlu Dibatasi Penderita Gangguan Ginjal

Tren
Film Vina dan Fenomena 'Crimetainment'

Film Vina dan Fenomena "Crimetainment"

Tren
5 Efek Samping Minum Kopi Susu Saat Perut Kosong di Pagi Hari

5 Efek Samping Minum Kopi Susu Saat Perut Kosong di Pagi Hari

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 24-25 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 24-25 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pencairan Jaminan Pensiun Sebelum Waktunya | Prakiraan Cuaca BMKG 24-25 Mei

[POPULER TREN] Pencairan Jaminan Pensiun Sebelum Waktunya | Prakiraan Cuaca BMKG 24-25 Mei

Tren
Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

Tren
3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke