Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bantu Turunkan Kolesterol, Ketahui 3 Potensi Efek Samping Jambu Biji bagi Kesehatan

KOMPAS.com - Jambu biji, tanaman tropis yang banyak tumbuh di Indonesia memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.

Buah ini kaya akan mineral kalium, sekitar 417 miligram per 100 gramnya, yang membantu menyehatkan jantung.

Dilansir dari Healthline, manfaat tersebut dikarenakan kemampuan jambu biji untuk menurunkan tekanan darah.

Mengonsumsi jambu biji matang sebelum makan juga membantu menurunkan kadar kolesterol total serta meningkatkan kadar kolesterol baik atau high-density lipoprotein (HDL).

Dengan kandungan serat sebanyak 5,4 gram dalam 100 gramnya, jambu biji adalah sumber serat makanan yang baik.

Oleh karenanya, rutin memakan buah ini dapat melancarkan pergerakan usus dan mencegah sembelit atau susah buang air besar.

Tak hanya itu, menurut Kementerian Kesehatan, jambu biji merupakan salah satu buah dengan kandungan vitamin C paling tinggi.

Vitamin C diketahui dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh serta mengurangi risiko terkena penyakit infeksi.

Lantas, adakah efek samping jambu biji?

Potensi efek samping jambu biji

Sebuah penelitian yang terbit dalam International Journal of Molecular Sciences (2017) tidak menemukan efek samping apa pun dari mengonsumsi buah jambu biji.

Hasil serupa juga ditunjukkan saat mengonsumsi teh daun jambu biji maupun suplemen ekstrak daun jambu biji.

Namun, dikutip dari Medical News Today, belum ada cukup bukti untuk mengesampingkan beberapa efek buruk saat menyantap jambu biji.

Untuk itu, orang dengan kondisi kesehatan tertentu, terutama jika mengonsumsi obat-obatan, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan porsi yang tepat.

Berikut sejumlah potensi efek samping jambu biji:

1. Potensi alergi

Sama seperti bahan pangan pada umumnya, mengonsumsi jambu biji dapat menyebabkan alergi, meski jarang terjadi.

Orang dengan alergi buah ini dapat mengalami beberapa tanda, seperti gatal, ruam, atau kemerahan pada kulit.

Bahkan, dalam kasus parah, gejala alergi mungkin berkembang hingga anafilaksis, reaksi yang parah dan berpotensi mengancam nyawa.

Guna mencegah kondisi ini, satu-satunya cara adalah memastikan alergi dengan menjalani tes alergen dari dokter.

Jambu biji merupakan buah kaya serat yang membantu melancarkan sistem pencernaan sekaligus mencegah sembelit.

Kendati demikian, dikutip dari Times of India, asupan jambu biji berlebihan justru dapat mengacaukan saluran pencernaan.

Efek samping jambu biji ini, terutama jika seseorang menderita sindrom iritasi usus besar atau irritable bowel syndrome (IBS).

Menurut Kementerian Kesehatan, IBS adalah gangguan pada usus besar dengan beberapa gejala umum, seperti sakit perut, kram perut, kembung, diare, ataupun sembelit.

Penderita IBS perlu menghindari makanan dengan kandungan FODMAP atau makanan sumber karbohidrat berantai pendek, yakni olisakarida, disakarida, dan monosakarida.

Jambu biji sendiri tergolong monosakarida, makanan dengan sumber karbohidrat utama berupa fruktosa.

Oleh karenanya, mengonsumsi buah ini berpotensi memperburuk gejala sindrom iritasi usus besar dan memicu sakit perut.

Selanjutnya, efek samping mengonsumsi jambu biji, terutama jika menelan bijinya dapat menyebabkan radang usus buntu.

Dilansir dari Kompas.com (6/7/2020), benda asing termasuk makanan yang tidak hancur dalam proses pencernaan dapat menyumbat organ usus buntu.

Dalam jangka waktu panjang, kondisi ini dapat menyebabkan penyakit usus buntu lantaran bakteri berkembang di dalamnya.

Namun, perlu diingat, angka kejadian usus buntu yang disebabkan sumbatan biji buah, termasuk jambu biji dilaporkan sangat sedikit.

Bahkan, menurut penelitian dalam Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine (2011), sebagian besar orang yang pernah makan biji buah umumnya tidak mengembangkan radang usus buntu.

Biji buah yang ditelan pun pada umumnya dapat dikeluarkan dari tubuh secara alami. Kondisi ini berkat sistem pencernaan yang sudah memiliki cara khusus untuk melumat makanan yang masuk.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/10/08/063000765/bantu-turunkan-kolesterol-ketahui-3-potensi-efek-samping-jambu-biji-bagi

Terkini Lainnya

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

Tren
Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Tren
Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Tren
Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Tren
Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Tren
Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Tren
Cara Menambahkan Alamat Rumah di Google Maps, Bisa lewat HP

Cara Menambahkan Alamat Rumah di Google Maps, Bisa lewat HP

Tren
3 Idol Kpop yang Tersandung Skandal Burning Sun

3 Idol Kpop yang Tersandung Skandal Burning Sun

Tren
Spesifikasi Helikopter Bell 212 yang Jatuh Saat Membawa Presiden Iran

Spesifikasi Helikopter Bell 212 yang Jatuh Saat Membawa Presiden Iran

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke