Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ramai soal Gamofobia, Ketakutan untuk Menikah, Apa Penyebabnya?

Unggahan itu ditayangkan oleh akun Twitter ini pada Kamis (10/8/2023).

Dalam unggahan, terdapat foto berisi keterangan mengenai gamofobia yang diartikan ketakutan untuk menikah, berpasangan, dan berkomitmen dengan seseorang.

"Apa itu gamophobia? ketakutan untuk menikah, berpasangan, dan berkomitmen dengan seseorg. seorang gamophobia bisa menyukai seseorng tp jika jika diajak hubungan yangg serius, perasaannya bisa tibatiba hilang," demikian keterangan dalam unggahan tersebut.

Lantas, benarkah gamofobia merupakan ketakutan untuk menikah dan apa penyebabnya?

Penjelasan psikolog

Dosen psikologi dari Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta Ratna Yunita Setiyani Subardjo membenarkan gamofobia merupakan ketakutan seseorang untuk menikah atau mempunyai komitmen serius dengan orang lain.

Menurutnya, belakangan ini gamofobia justru menjadi gaya hidup orang-orang modern.

"Itu sering terjadi, terutama di negara-negara besar," ungkapnya kepada Kompas.com, Jumat (11/8/2023).

Gamofobia dapat menyebabkan seseorang tidak ingin berkenalan dengan orang lain di luar hubungan pekerjaan.

Terlebih, terdapat norma keluarga bahwa semua keputusan dipilih oleh diri masing-masing yang mendukung adanya fobia ini.

"Gamofobia bisa muncul secara sadar maupun tidak sadar. Tapi, seringnya disadari oleh yang bersangkutan," tutur Ratna.

"Konsepnya adalah melakukan itu (gamofobia) berarti ia menyadari bahwa konsekuensi yang akan didapat apa," tambahnya.

Meski begitu, menurutnya manusia sudah kodratnya hidup berpasang-pasangan.

Penyebab gamofobia

Ratna mengatakan, banyak penyebab yang bisa memengaruhi munculnya gamofobia pada seseorang.

"Bisa karena faktor keluarga, melihat orangtua atau di dalam keluarga besar sering berkonflik sampai ada perceraian," terangnya

Apa yang dilihat dalam keluarga tersebut memunculkan persepsi bahwa pernikahan itu bukan menyatukan dan membahagiakan, melainkan memisahkan bahkan melukai.

"Faktor lainnya adalah traumatik, dalam artian seperti pernah menjalin hubungan dengan orang lain dan sudah serius ke jenjang pernikahan, namun ternyata dikhianati," jelasnya.

Hal tersebut kemudian menyebabkan seseorang tidak ingin mengambil keputusan ketika dekat dengan orang lain karena takut pengalaman buruknya terulang kembali.

Ratna melanjutkan, seseorang mengalami gamofobia tidak hanya disebabkan oleh pengalaman buruk di masa lalu, melainkan juga karena ketakutan atas dasar faktor finansial.

"Misal keluarga dari perempuan, pria harus menyediakan mahar yang banyak seperti rumah dan mobil," kata dia.

"Itu ketakutan oleh kondisi finansial terhadap keluarga pasangan," imbuhnya.

Selain itu, gamofobia juga bisa muncul dikarenakan pencapaian karier yang berbeda antarpasangan, terutama bagi perempuan.

"Ketika sudah tinggi kariernya, perempuan merasa bahwa ia mampu bertahan hidup sendiri tanpa orang lain," ucap Ratna.

"Secara finansial, kedudukan, mental sudah bisa (bertahan hidup) dengan didukung fasilitas yang bisa didapat," tambahnya.

Kondisi yang sudah mempunyai karier tinggi dan hidup mapan itu kemudian mengakibatkan laki-laki akan merasa takut untuk mendekati perempuan tersebut.

Menurut Ratna, seorang perempuan juga akan merasa lebih tinggi derajatnya karena pencapaian yang sudah ia dapat, terlebih jika pihak pria mempunyai pencapaian di bawahnya.

"Sehingga muncul ketakutan tidak bisa menuruti laki-laki atau pasangannya sebagai kepala keluarga. Jadi sama-sama keras kepala," ucapnya.

Dengan begitu, perempuan memilih hidup sendiri karena menganggap jauh lebih baik daripada hidup dengan orang lain, namun banyak konflik.

Cara mengatasi gamofobia

Menurut Ratna, gamofobia bisa diatasi atau dihilangkan dari persepsi seseorang. Berikut caranya:

https://www.kompas.com/tren/read/2023/08/11/200000965/ramai-soal-gamofobia-ketakutan-untuk-menikah-apa-penyebabnya-

Terkini Lainnya

Panggung Kampanye Capres di Meksiko Roboh, 9 Orang Meninggal dan Puluhan Luka-luka

Panggung Kampanye Capres di Meksiko Roboh, 9 Orang Meninggal dan Puluhan Luka-luka

Tren
Matahari Tepat di Atas Kabah 27 Mei, Ini Cara Meluruskan Kiblat Masjid

Matahari Tepat di Atas Kabah 27 Mei, Ini Cara Meluruskan Kiblat Masjid

Tren
Kisah Pilu Simpanse yang Berduka, Gendong Sang Bayi yang Mati Selama Berbulan-bulan

Kisah Pilu Simpanse yang Berduka, Gendong Sang Bayi yang Mati Selama Berbulan-bulan

Tren
Bobot dan Nilai Minimum Tes Online 2 Rekrutmen BUMN 2024, Ada Tes Bahasa Inggris

Bobot dan Nilai Minimum Tes Online 2 Rekrutmen BUMN 2024, Ada Tes Bahasa Inggris

Tren
6 Artis yang Masuk Bursa Pilkada 2024, Ada Ahmad Dhani dan Raffi Ahmad

6 Artis yang Masuk Bursa Pilkada 2024, Ada Ahmad Dhani dan Raffi Ahmad

Tren
7 Dokumen Syarat Pendaftaran CPNS 2024 yang Wajib Disiapkan

7 Dokumen Syarat Pendaftaran CPNS 2024 yang Wajib Disiapkan

Tren
Kelompok yang Boleh dan Tidak Boleh Beli Elpiji 3 Kg, Siapa Saja?

Kelompok yang Boleh dan Tidak Boleh Beli Elpiji 3 Kg, Siapa Saja?

Tren
Jarang Diketahui, Ini Manfaat dan Efek Samping Minum Teh Susu Setiap Hari

Jarang Diketahui, Ini Manfaat dan Efek Samping Minum Teh Susu Setiap Hari

Tren
Pertamina Memastikan, Daftar Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP Tak Lagi Dibatasi hingga 31 Mei 2024

Pertamina Memastikan, Daftar Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP Tak Lagi Dibatasi hingga 31 Mei 2024

Tren
Benarkah Makan Cepat Tingkatkan Risiko Obesitas dan Diabetes?

Benarkah Makan Cepat Tingkatkan Risiko Obesitas dan Diabetes?

Tren
BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 Mei 2024

BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Ikan Tinggi Natrium, Pantangan Penderita Hipertensi | Sosok Pegi Pelaku Pembunuhan Vina

[POPULER TREN] Ikan Tinggi Natrium, Pantangan Penderita Hipertensi | Sosok Pegi Pelaku Pembunuhan Vina

Tren
8 Golden Rules JKT48 yang Harus Dipatuhi, Melanggar Bisa Dikeluarkan

8 Golden Rules JKT48 yang Harus Dipatuhi, Melanggar Bisa Dikeluarkan

Tren
Saat Prabowo Ubah Nama Program Makan Siang Gratis Jadi Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak...

Saat Prabowo Ubah Nama Program Makan Siang Gratis Jadi Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak...

Tren
Microsleep Diduga Pemicu Kecelakaan Bus SMP PGRI 1 Wonosari, Apa Itu?

Microsleep Diduga Pemicu Kecelakaan Bus SMP PGRI 1 Wonosari, Apa Itu?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke