Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) secara umum mengakui bahwa kafein aman dikonsumsi.
Bahkan kafein sering kali dikaitkan dengan sederet manfaatnya yang bisa untuk meningkatkan energi dan kewaspadaan.
Meski begitu, kafein juga memiliki efek samping yang tidak enak, seperti menyebabkan jantung berdebar, rasa gelisah, insomnia, dan peningkatan tekanan darah.
Perlu Anda ketahui, kafein bukan hanya terdapat pada kopi saja. Kafein juga ada pada beberapa jenis minuman dan makanan tertentu.
Makanan dan minuman yang mengandung kafein
Berikut adalah makanan dan minuman umum yang mengandung kafein:
1. Kopi tanpa kafein
Dikutip dari Healthline, meskipun namanya kopi tanpa kafein, namun kopi ini masih memiliki kandungan kafein. Hanya saja, kadarnya sudah berkurang dibandingkan dengan kopi biasa.
Satu cangkir (240 ml) kopi tanpa kafein mengandung 1-50 mg kafein, tergantung pada merek dan ukuran saji. Jumlah tersebut kurang dari setengah jumlah kafein dalam secangkir kopi biasa.
Sebuah studi tinjauan 2014 menemukan bahwa selain minum kopi biasa, minum kopi tanpa kafein juga dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2.
2. Kopi
Dikutip dari Harvard TH Chan School of Public Health, kopi adalah minuman yang dibuat dari biji kopi yang merupakan sumber alami kafein.
Kafein pada kopi sendiri memiliki efek stimulasi yang dapat meningkatkan energi, suasana hati, dan kewaspadaan.
Rata-rata, secangkir kopi seberat 8 ons (240 ml) mengandung sekitar 100 mg kafein.
3. Biji kakao dan cokelat
Sama seperti biji kopi, biji kakao secara alami juga mengandung kafein. Ini berarti semua cokelat dan makanan yang dibumbui dengan cokelat mengandung kafein.
Kendati demikian, jumlah kafein dalam produk tergantung pada persentase kakao yang dikandungnya.
Berikut ini adalah jumlah kafein yang dapat Anda temukan dalam 3,5 ons (100 gram) berbagai jenis cokelat:
Selain itu, kakao juga mengandung senyawa seperti flavonol dan methylxanthines, dan beberapa penelitian telah menyelidiki potensinya sebagai makanan fungsional.
Senyawa-senyawa ini, termasuk kafein, memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi dan dapat memberikan manfaat bagi kesehatan.
4. Teh hijau
Teh hijau mengandung asam amino seperti theanine yang menurut penelitian bekerja pada hippocampus di otak dan memberikan efek mengurangi stres pada manusia.
Sebuah studi 2017 menunjukkan bahwa kombinasi theanine dan kafein dalam teh hijau dapat meningkatkan fungsi otak dan kognisi, serta mengurangi kecemasan, meskipun masih diperlukan lebih banyak penelitian.
Satu porsi teh hijau berukuran 8 ons (240 ml) akan mengandung sekitar 30-50 mg kafein, yang merupakan setengah dari kandungan kafein secangkir kopi.
Kandungan kafein teh hijau bervariasi berdasarkan usia daunnya. Daun yang lebih tua memberikan lebih sedikit kafein daripada daun yang lebih muda.
5. Permen karet
Permen karet adalah bahan lembut dan kenyal yang secara tradisional dibuat dari getah pohon.
Permen karet bukanlah sumber kafein alami, akan tetapi produsen mungkin memasukkan kafein dalam resep mereka.
Hal ini membuat permen karet menjadi populer di kalangan beberapa atlet dan orang lain yang mencari tambahan energi.
Penelitian telah menunjukkan, menyerap kafein dalam permen karet jauh lebih cepat dilakukan daripada kafein dalam bentuk kapsul. Ini mungkin karena sel-sel mukosa pada pipi bagian dalam menyerapnya dengan cepat.
6. Minuman berenergi
Minuman berenergi adalah minuman berkarbonasi yang memiliki rasa manis dan dipasarkan secara massal karena kemampuannya untuk meningkatkan level energi, suasana hati, dan kewaspadaan.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kandungan kafein dalam minuman berenergi berkisar antara 50-505 mg.
Sebagai contoh, minuman energi populer Red Bull mengandung 80 mg kafein per kaleng berukuran 8,4 ons (250 ml).
Selain kafein, minuman berenergi juga mengandung taurin, asam amino yang secara alami ditemukan di otak dan memiliki sifat antioksidan.
https://www.kompas.com/tren/read/2023/06/30/063000965/makanan-dan-minuman-yang-mengandung-kafein-dan-manfaatnya-bagi-tubuh