Dilansir dari Kompas.com, Minggu (11/6/2023), keempat anak tersebut mengalami kecelakaan pesawat pada 1 Mei 2023.
Akibat kecelakaan itu, ibu mereka, pilot Hernando Murcia Morales, dan pemimpin suku Yarupar Herman Mendoza Hernández meninggal dunia.
Mereka akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat oleh tim SAR meski kurang gizi dan tergigit serangga.
Belajar dari kejadian tersebut, bagaimana cara bertahan hidup di hutan?
Bertahan hidup di hutan
Kepala Bagian Humas Basarnas Anjar Sulistyo mengatakan hal tersebut merupakan jungle survival atau Pengetahuan Dasar Bertahan Hidup di Hutan.
Ia menjelaskan, ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk bertahan hidup di tengah hutan, sebagai berikut:
1. Menangani luka
Anjar mengatakan, luka menjadi hal yang harus segera diatasi setelah mengalami kecelakaan di area hutan.
"Jika mengalami kecelakaan di hutan belantara, pastikan kondisi fisiknya apakah mengalami luka berat atau ringan," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (16/6/2023).
Menurut Anjar, orang tersebut harus memahami tindakan yang harus dilakukan jika mengalami luka.
Sebagai contoh, jika mengalami perdarahan maka harus segera menghentikan lukanya dengan peralatan seadanya di sekitar tempat kecelakaan.
"Contoh lainnya, jika mengalami patah tulang maka harus melakukan upaya-upaya untuk menstabilkan (bagian yang patah) sehingga tidak semakin parah. Misalnya, dengan (memasangkan) bidai," lanjutnya.
Contohnya, air dan bahan makanan dari hutan yang dapat dikonsumsi yang tidak membahayakan tubuh.
"Asupan makanan dan minuman yang minimal sangat diperlukan agar tubuh tetap memiliki energi untuk bertahan hidup," ujarnya.
Anjar sangat menyarankan agar penyintas bertahan di kawasan sumber air, seperti sungai atau sumber-sumber air lainnya.
Kawasan hijau yang banyak pohon, daratan rendah, atau cekungan menjadi tempat alternatif untuk mengumpulkan air hujan sebagai minuman.
"Biasanya, di dekat sumber air itu, terdapat tumbuh-tumbuhan yang dapat dikonsumsi atau binatang-binatang yang dapat ditangkap dan dikonsumsi," lanjut dia.
3. Cari tempat berlindung
Anjar juga menyebut penyintas perlu mencari tempat perlindungan untuk istirahat, seperti gua.
Jika tidak ada, maka buatlah tempat perlindungan menggunakan ranting dan daun yang ada di sekitar.
"(Ini berguna) untuk bertahan dari cuaca ekstrem, binatang buas, dan semua ancaman yang ada di hutan," ujarnya.
"Membuat perapian, jika memungkinkan, untuk menghangatkan tubuh dan mengusir binatang buas, serta memberikan sinyal atau penanda kepada tim SAR yang sedang melakukan pencarian," jelasnya.
Selain itu, jika mampu bergerak, korban dapat memberikan penanda lain untuk memudahkan tim SAR menemukan keberadaannya.
Misalnya, dengan mematahkan ranting pohon di sepanjang jalan yang dilalui atau meninggalkan barang-barang bekas yang dia gunakan sebelumnya.
5. Cari arah
Jika mampu memanjat, korban dapat mencari dan memanjat pohon yang paling tinggi.
Tindakan tersebut dilakukan untuk mengetahui arah perjalanan maupun lokasi keberadaannya.
"Tetap optimis, bahwa survivor atau korban akan selamat atau hidup," pungkas Anjar.
https://www.kompas.com/tren/read/2023/06/16/194500265/4-anak-korban-pesawat-jatuh-selamat-usai-40-hari-berada-di-hutan-amazon