Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Viral, Cerita Wisatawan Terdampar di Karimunjawa dan Tak Bisa Pulang, Ini Kata Kemenhub

KOMPAS.com - Cesa Rosendi (32) mengaku terjebak di Pulau Karimunjawa akibat gelombang tinggi.

Dia bersama dengan 318 wisatawan terdampar di Pulau Karimunjawa karena Kapal Pelni yang seharusnya menjemputnya tidak bisa beroperasi.

Melalui twit yang diunggah pada Minggu (25/12/2022), Cesa membagikan pengalamannya selama tertahan di Pulau Karimunjawa itu.

Kompas.com telah mendapatkan izin untuk mnegutip twit tersebut pada Senin (26/12/2022).

Persediaan makanan menipis

Cesa mengatakan bahwa dirinya terjebak di Pulau Karimunjawa bersama dengan turis lokal dan asing.

Selama penantian kapal penjemputan itu, dia tinggal di hotel yang terpaksa berhenti menyajikan makanan dengan alasan tidak ada kapal yang datang.

Hal serupa juga disampaikan oleh para pedagang di sekitar. Mereka mengeluhkan harus menutup dagangannya karena sudah tidak memiliki bahan baku yang bisa diolah atau dijual.

Di sisi lain, Cesa menuturkan bahwa cuaca di sekitar Pulau Karimunjawa memang cukup buruk. Ditambah dengan persediaan bahan makanannya mulai menipis.

Semula, Cesa juga sempat khawatir karena ia mendapatkan informasi bahwa kapal akan kembali berlabuh di Pulau Karimunjawa pada awal Januari 2023.

Artinya, kurang lebih 11 hari dia harus bertahan dengan makanan pokok yang mulai menipis terhitung sejak 22 Desember 2022.

Kondisi tersebut semakin menyulitkan ketika bahan bakar bensin di Pulau Karimunjawa juga mulai langka sejak 23 Desember 2022.

Padahal, bensin sangat diperlukan untuk mobilitas mencari makanan.

"Bensin sangat dibutuhkan di sini karena jarak antar lokasi lumayan berjauhan, sebagai penghubung untuk ke pusat tempat kami mencari makan yaitu sekitar alun-alun Karjaw harus menggunakan motor ataupun taksi mobil di sini," terang dia.

Kendati demikian, Cesa mengaku bahwa ratusan wisawatan yang tertahan dalam kondisi sehat.

"Keadaan kami wisatawan maupun warga Karimun Jawa sebenarnya dalam keadaan sehat-sehat, walaupun cuacanya mengkhawatirkan," ujarnya.

"Setau saya Karjaw memang pulau sehat karna dari jaman pandemi pun pulau ini diisolasi untuk menghindari penyebaran virus," tambah dia.

Hingga Senin (26/12/2022), twit tersebut telah dilihat oleh 1 juta pengguna Twitter, dikomentari oleh 266 warganet, dan disukai sebanyak 7.389 akun.

Bahkan BMKG mengeluarkan Surat Peringatan Dini Gelombang Tinggi yang menyatakan bahwa gelombang terjadi dengan ketinggian 2,5 - 4 meter. 

Sehingga tidak ada kapal penyeberangan yang datang untuk menjemput para wisatawan.

"Berdasarkan prakiraan cuaca dan gelombang oleh BMKG bahwa gelombang tinggi pada perairan utara Pulau Jawa berlangsung dari tanggal 23 Desember 2022 sampai dengan tanggal 31 Desember 2022, samapi dengan tanggal tersebut tidak ada kapal penyeberangan yang diijinkan berlayar untuk melayani pelayara dari Jepara ke Karimunjawa.

Akibatnya terdapat 318 wisatawan yang tertahan di Karimunjawa," tulis surat bupati yang diterbitkan pada Minggu (25/12/2022).

Dalam surat tersebut, Edy mengajukan permohonan deviasi kapal Pelni KM. Kelimutu untuk berlayar ke Karimunjawa guna mengevakuasi wisatawan yang tertahan.

Penjemputan oleh Kapal KM. Kelimutu

Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati mengatakan bahwa sebelumnya UPP Kelas II Jepara selaku pemegang fungsi keselamatan pelayaran telah menerbitkan surat No. UM.006/12/5/UPP Jpr-2022 tgl 22 Desember 2022.

Surat itu berupa larangan berlayar bagi kapal-kapal dgn lambung timbul/freeboard kurang dari 2 meter serta tidak menerbitkan Surat Persetujuan Berlayar bagi kapal-kapal tersebut mulai 23 Desember 2022 pukul 00.00 WIB hingga cuaca dinyatakan aman oleh BMKG.

Akibatnya, operasi KMC Express Bahari & KMP Siginjai lintas Jepara - Karimunjawa dihentikan untuk pertimbangan keselamatan pelayaran.

"Dengan kondisi tersebut tidak direkomendasikan untuk mengoperasikan layanan kapal penyeberangan lintas Jepara - Karimunjawa," terang Adita, sata dihubungi oleh Kompas.com, Senin (26/12/2022).

Larangan ini juga berdampak pada ratusan wisatawan yang tertahan di Pulau Karimunjawa.

Oleh karena itu, Pemprov Jateng bersama Pemkab Jepara dan sejumlah pihak sepakat untuk melakukan deviasi trayek Kapal KM. Kelimutu singgah di Pelabuhan Legonbajak Karimunjawa guna mengangkut para wisatawan.

Dengan adanya penjemputan kapal ini, wisatawan diimbau untuk bersiap di Pelabuhan Legonbajak pada 27 Desember 2022 paling lambat pukul 15.00 WIB.

"(Wisatawan) diberangkatkan kembali ke Semarang dengan KM Kelimutu, mengingat proses sandar dan embarkasi penumpang hanya 1 jam," tandas Adita.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/12/26/180500065/viral-cerita-wisatawan-terdampar-di-karimunjawa-dan-tak-bisa-pulang-ini

Terkini Lainnya

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

Tren
Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Tren
Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Tren
Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Tren
Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Tren
Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Tren
Cara Menambahkan Alamat Rumah di Google Maps, Bisa lewat HP

Cara Menambahkan Alamat Rumah di Google Maps, Bisa lewat HP

Tren
3 Idol Kpop yang Tersandung Skandal Burning Sun

3 Idol Kpop yang Tersandung Skandal Burning Sun

Tren
Spesifikasi Helikopter Bell 212 yang Jatuh Saat Membawa Presiden Iran

Spesifikasi Helikopter Bell 212 yang Jatuh Saat Membawa Presiden Iran

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke