Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dua Pulau Berjarak 3,8 Km Punya Beda Waktu 21 Jam, Mengapa Bisa Begitu?

KOMPAS.com - Bumi terbagi dalam zona waktu berbeda-beda. Umumnya, semakin jauh letak suatu wilayah, semakin banyak pula selisih waktu yang dimiliki.

Misalnya, Pulau Sumatera yang masuk zona WIB memiliki selisih waktu satu jam dengan Pulau Bali.

Bandingkan dengan Pulau Papua, yang memiliki selisih waktu dua jam lantaran letaknya lebih jauh dari Pulau Sumatera.

Namun, ketentuan itu tak berlaku di dua pulau milik Rusia dan Amerika Serikat (AS).

Informasi tersebut baru-baru ini ramai di media sosial usai dibagikan oleh akun Twitter ini pada Minggu (21/8/2022).

Melalui twitnya, pengunggah menyertakan gambar dua pulau berbendera Rusia dan AS dengan keterangan, "Dua pulau hanya berjarak 3,8 km tapi berbeda waktu 21 jam."

Tampak dalam gambar, pulau berbendera Rusia diberi keterangan waktu, "Jumat, Pukul 09.00." Di sisi lain, pulau dengan bendera AS memiliki keterangan waktu, "Kamis, Pukul 12.00."

Hingga Senin (22/9/2022) siang, unggahan tersebut sudah disukai lebih dari 15.000 warganet Twitter dan dibagikan lebih dari 1.000 kali.

Lantas, mengapa kedua pulau tersebut memiliki selisih waktu sangat jauh meski hanya berjarak kurang dari 4 km?

Akibat garis tanggal internasional

Terkait hal ini, Kompas.com menghubungi Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin.

Thomas menjelaskan, perbedaan waktu cukup menonjol terjadi lantaran ada garis tanggal internasional yang memisahkan kedua pulau tersebut.

Padahal, jika dilihat secara nyata tanpa garis tanggal internasional, perbedaan waktu keduanya hanya 3 jam.

"Tetapi karena ada garis tanggal, kedua pulau itu berbeda hari. Jadi, secara formal tanggal beda, waktunya jadi berbeda 24 - 3 = 21 jam," tutur Thomas kepada Kompas.com, Senin (22/8/2022).

Adapun, garis tanggal internasional atau International Date Line (IDL) adalah garis khayal di permukaan bumi yang membentang dari Kutub Utara ke Kutub Selatan, dan membatasi zona waktu.

Dikutip dari Britannica, IDL melewati tengah Samudra Pasifik, kira-kira mengikuti garis bujur 180 derajat, tetapi sedikit menyimpang untuk melewati beberapa wilayah dan kepulauan.

Thomas melanjutkan, waktu lebih awal terjadi di sebelah timur garis tanggal internasional, yakni Rusia.

Sementara pulau milik AS yang berada di barat garis tanggal internasional, waktunya lebih lambat dibanding Rusia.

"Waktu lebih awal di daerah sebelah timur garis tanggal internasional (IDL), di Rusia lebih dulu waktunya daripada AS," terang Thomas.

Dilansir dari Kompas.com, kedua pulau tersebut bernama Diomede Besar dan Diomede Kecil, dan terletak di Selat Bering.

Pulau Diomede Besar dimiliki oleh Rusia, sedangkan pulau Diomede Kecil merupakan wilayah AS.

Keberadaan garis khayal berupa garis penanggalan internasional, menjadi pembatas antara Rusia dan AS.

Lantaran hanya terpisah 3,8 km, orang yang berada di Diomede Kecil pun bisa langsung melihat penampakan pulau Diomede Besar.

Sebenarnya, untuk menjangkau Diomede Besar, orang-orang dari Diomede Kecil bisa menggunakan perahu.

Bahkan selama musim dingin, sebuah jembatan es yang diduga terbentuk di antara kedua pulau ini memungkinkan orang untuk berjalan antar pulau.

Kendati begitu, bukan hal mudah bagi orang dari Diomede Kecil untuk berpindah atau mengunjungi Diomede Besar. Begitu juga sebaliknya.

Pasalnya, terdapat larangan untuk menempuh perjalanan dari satu pulau ke pulau lain. Selain itu, kedua pulau juga dilengkapi dengan tentara negara masing-masing yang berpatroli.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/08/22/183000165/dua-pulau-berjarak-3-8-km-punya-beda-waktu-21-jam-mengapa-bisa-begitu-

Terkini Lainnya

9 Tanda Darah Tinggi di Usia 20-an, Bisa Picu Serangan Jantung dan Stroke

9 Tanda Darah Tinggi di Usia 20-an, Bisa Picu Serangan Jantung dan Stroke

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 26-27 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 26-27 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kronologi Jampidsus Kejagung Dibuntuti Densus 88 | Rumput GBK Disorot

[POPULER TREN] Kronologi Jampidsus Kejagung Dibuntuti Densus 88 | Rumput GBK Disorot

Tren
Daftar Lengkap Urutan Film Mad Max, Terbaru Furiosa

Daftar Lengkap Urutan Film Mad Max, Terbaru Furiosa

Tren
Aktif di Malam Hari, Berikut 10 Spesies yang Termasuk Hewan Nokturnal

Aktif di Malam Hari, Berikut 10 Spesies yang Termasuk Hewan Nokturnal

Tren
Kisah Mat Bin Mat Suroh, Bertaruh Nyawa Selamatkan Kereta Api dari Kecelakaan Fatal

Kisah Mat Bin Mat Suroh, Bertaruh Nyawa Selamatkan Kereta Api dari Kecelakaan Fatal

Tren
12 Jenis Kanker yang Paling Sering Menyerang Pria, Apa Saja?

12 Jenis Kanker yang Paling Sering Menyerang Pria, Apa Saja?

Tren
Kisah Pasutri Berangkat Haji Beda Kloter, Bertemu di 'Gerbang Cinta' Masjid Nabawi

Kisah Pasutri Berangkat Haji Beda Kloter, Bertemu di "Gerbang Cinta" Masjid Nabawi

Tren
Jarang Disadari, Ini Efek Samping Vitamin C jika Dikonsumsi Berlebihan

Jarang Disadari, Ini Efek Samping Vitamin C jika Dikonsumsi Berlebihan

Tren
3 Perbedaan People Water's Forum dan World Water Forum, Sama-sama Digelar di Bali Tahun Ini

3 Perbedaan People Water's Forum dan World Water Forum, Sama-sama Digelar di Bali Tahun Ini

Tren
450 Bus Shalawat Siap Antar Jemaah Haji di Mekkah, Ini 22 Rutenya

450 Bus Shalawat Siap Antar Jemaah Haji di Mekkah, Ini 22 Rutenya

Tren
Starlink Resmi Diluncurkan di Indonesia, Pakar Ingatkan Potensi Ancaman Siber

Starlink Resmi Diluncurkan di Indonesia, Pakar Ingatkan Potensi Ancaman Siber

Tren
Tas Berisi Uang Rp 15 Juta Milik Jemaah Haji Indonesia Hilang di Masjid Nabawi, Ditemukan TKW

Tas Berisi Uang Rp 15 Juta Milik Jemaah Haji Indonesia Hilang di Masjid Nabawi, Ditemukan TKW

Tren
Daftar Gangguan Mental yang Ditanggung BPJS Kesehatan, Apa Saja?

Daftar Gangguan Mental yang Ditanggung BPJS Kesehatan, Apa Saja?

Tren
Cara Menulis Teks Miring atau Italic di Chat WhatsApp

Cara Menulis Teks Miring atau Italic di Chat WhatsApp

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke