Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Tempat Wisata Ikonik di Bandung

Kota berjuluk Paris Van Java ini memang memiliki suasana yang syahdu dan dingin. Cocok untuk melepas penat dan sejenak menjauh dari keriuhan ibu kota.

Berikut tempat wisata ikonik Bandung yang dapat dikunjungi:

Braga memiliki berbagai peninggalan bersejarah dan merupakan pusat keramaian sewaktu masa kolonial Belanda dulu, bahkan hingga saat ini.

Dikutip dari Kompas.com 14 Maret 2021, pada masa kolonial, Braga merupakan jalan berlumpur yang dilewati pedati.

Akses jalan ini menghubungkan antara Jalan Raya Pos (sekarang Jalan Asia Afrika) menuju Gudang Kopi milik Andreas de Wilde.

Pada abad ke-19, saat Kota Bandung mulai dibangun, jalan tersebut berkembang menjadi pusat perbelanjaan bagi warga Eropa yang tinggal di sekitar Bandung.

Saat ini masih terdapat sejumlah bangunan di kawasan Braga Bandung yang mempertahankan arsitektur zaman kolonial.

Mulai dari Gedung Merdeka hingga  Gedung Bank N.I. Escompto MIj yang kini menjadi Apotek Kimia Farma.

Observatorium ini baru saja diputuskan menjadi bangunan cagar budaya.

Dikutip dari Kompas.com 17 Februari 2022, Observatorium Bosscha dulunya bernama Bosscha Sterrenwaeht.

Bangunan tersebut dibangun oleh Nederlandsch-lndische Sterrenkundige Vereeniging (NISV) atau Perhimpunan Bintang Hindia Belanda selama lima tahun, (1923—1928).

Pembangunan observatorium dilakukan oleh arsitek Wolff Schoemaker.

Sedangkan pondasi bangunannya dibangun oleh De Hollandsche Beton Maatschappij.

Pemilihan lokasi Lembang sebagai lokasi berdirinya Observatorium Bosscha dilakukan karena topografi Lembang berada pada posisi cukup aman untuk melihat gugus galaksi di langit sisi selatan.

Taman ini diluncurkan pada 14 September 2014 oleh Ridwan Kamil yang saat itu masih menjabat Wali Kota Bandung.

Taman ini, dikutip dari Kompas.com, 14 September 2014, dibangun khusus untuk warga Bandung menonton film.

Memiliki luas 1.300 meter persegi dan kapasitas 500 penonton, Taman Film Bandung dilengkapi dengan videotron raksasa berukuran 4X8 meter.

Tempat duduknya dari beton bergaya terasering sawah dan dengan lesehan rumput sintetis di depan layar.

Wisatawan dapat bersantai di atas hamparan rumput sintetisnya yang ditata rapi sembari bercengkerama menikmati udara Kota Bandung.

Ketika waktu salat tiba, tak perlu jauh-jauh mencari masjid. Tepat di seberang alun-alun ini Masjid Raya Bandung berdiri megah.

Dikutip dari Kompas.com, 12 Januari 2015, alun-alun Bandung yang menggunakan rumput sintetis diresmikan oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil pada 31 Desember 2014.

Untuk masuk ke area rumput sintetis ini, maka warga harus melepas alas kakinya dengan cara disimpan di pinggir.

Gedung ini adalah kantor Gubernur Jawa barat, tetapi juga memiliki bagian yang didedikasikan untuk museum.

Lokasi museum Gedung Sate berada di lantai dasar dengan teknologi canggih yang akan membuat wisatawan tertarik mengunjunginya.

Beberapa media interaktif disediakan di Gedung ini yang membuat wisata semakin menarik.

Gedung ini juga memiliki fasilitas Augmented Reality (AR) yang memungkinkan pengunjung berinteraksi dengan animasi yang terpampang di layar.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/06/17/143000565/5-tempat-wisata-ikonik-di-bandung

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke