Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Viral, Video Pengemudi Mobil Adang Bus dan Minibus yang Disebut Lawan Arah di Klaten, Ini Kata Polisi

KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan seorang pengemudi mobil mengadang bus dan minibus yang disebutkan melawan arah di Jalan Pemuda, Klaten, Jawa Tengah viral di media sosial.

Video itu diunggah oleh akun ini di grup Facebook ICK (Info Cegatan Klaten Bersinar), Selasa (24/5/2022).

"Mohon maaf jika kata2 saya kurang pas mohon untuk dinas terkait terutama kepolisian masih banyak yg melakukan pelanggaran lawan arus di alun" klaten mohon untuk di tindak tegas,bantu up saudara" khususnya warga klaten,makasih," tulis pemilik akun, dikutip Kompas.com, Rabu (25/5/2022).

Lantas, bagaimana penjelasan pihak kepolisian?

Dalam penyelidikan

Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Klaten (Kasatlantas Polres Klaten) Ajun Komisaris Polisi (AKP) Muhammad Fadhlan mengatakan bahwa pihaknya telah mendapatkan informasi terkait kejadian tersebut.

Kini, Satlantas Polres Klaten tengah melakukan penyelidikan.

"Dalam lidik (penyelidikan)," ujar Fadhlan, saat dikonfirmasi Kompas.com melalui aplikasi perpesanan WhatsApp, Rabu (25/5/2022) siang.

Fadhlan menambahkan, Jalan Pemuda mulai dari simpang empat Bareng hingga simpang tiga kantor Pemerintah Daerah (Pemda) Klaten merupakan jalur satu arah selama 24 jam yang hanya bisa dilewati dari arah Solo.

"Njih (satu arah dari Solo), 24 jam satu arah," terangnya.

Kronologi seperti dalam video

Dalam video berdurasi 3 menit 5 detik itu memperlihatkan pengemudi mobil melaju dari arah Solo pada malam hari.

Beberapa saat kemudian, sesampainya di sekitar alun-alun Klaten, melaju satu bus dari arah Yogyakarta.

Pengemudi mobil tak menghiraukan bus di depannya, justru berhenti dan menegur pihak bus dengan mengatakan salah arah.

"Lho rak tolol to, lho iki, iki lho bocahe, pelat nomer e, lawan arah. Salah jalur pak. Niki searah. Salah jalur neng Klaten. Ora gelem mundur, tak tutne ae og. Nganti kapan, seng salah sopo, seng ngotot sopo," kata pengemudi mobil tersebut.

Akhirnya, setelah beberapa saat saling berhadapan, pengemudi mobil dan pihak bus sama-sama melanjutkan perjalanannya.

Namun, tak berselang lama, pengemudi mobil itu bertemu dengan mobil minibus berwarna putih yang juga melaju dari arah Jogja.

Pengemudi mobil terus merekam dan mengadang minibus dengan pelat nomor dari luar kota tersebut.

Mobil minibus tersebut akhirnya mundur dan memilih menepi ke jalur lambat.

"Jalur searah, Pak," teriak pengemudi mobil itu.

"Jam sebelas (23.00)," jawab pengemudi minibus.

"24 jam sekarang," timpal pengemudi mobil sekaligus perekam video.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/05/25/160300965/viral-video-pengemudi-mobil-adang-bus-dan-minibus-yang-disebut-lawan-arah

Terkini Lainnya

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

Tren
3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

Tren
Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Tren
AS Hapuskan 'Student Loan' 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

AS Hapuskan "Student Loan" 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

Tren
Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Tren
Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Tren
Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke