Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

9 Tips untuk Cegah Berat Badan Naik Saat Lebaran

KOMPAS.com - Idul Fitri identik dengan makan-makan dan mencicipi aneka hidangan nikmat.

Tak heran berat badan yang turun saat berpuasa, saat Lebaran justru kembali meningkat.

Hal ini tentu tidak diinginkan oleh sebagian orang.

Lantas, bagaimana tips agar berat badan tidak melambung saat Lebaran?

1. Jaga asupan makanan

Dilansir dari Gulf News, selama berpuasa tubuh kita sudah memiliki rutinitas yang teratur.

Jadi, ketika Ramadhan berakhir, beralihlah ke kebiasaan makan sebelumnya secara perlahan.

Beri tubuh waktu untuk menyesuaikan dengan kebiasaan yang berubah ini. Jika tidak, maka itu akan mengagetkan.

Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan membatasi asupan karbohidrat atau makan besar.

Makan dengan porsi besar atau terlalu banyak karbohidrat dapat menyebabkan sakit perut, gangguan pencernaan, dan kembung.

Batasi juga asupan makanan asin, gorengan, dan makanan berminyak.

Sebaliknya, pilihlah makanan yang seimbang, yang terdiri dari protein dan sayuran dalam jumlah yang sama dan sedikit karbohidrat.

Selain itu, batasi konsumsi makanan atau minuman manis dan berkafein, misalnya teh dan kopi.

Kedua jenis asupan tersebut dapat berdampak buruk bagi tubuh. Terlalu banyak kafein dapat mengganggu jam tidur.

Sementara kebanyakan gula dapat meningkatkan kadar insulin darah dan membuat cepat ngantuk juga bertambah berat badan.

2. Tetap bergerak aktif

Selain mengendalikan asupan makanan, saat Hari Raya tiba, penting juga untuk memastikan fisik bergerak aktif.

Baik dengan banyak berjalan kaki ketika mengunjungi saudara atau ke masjid, menyempatkan berolahraga di sela-sela kegiatan Lebaran, atau yang lainnya.

Jangan sampai, ketika badan sudah menerima banyak makanan dan minuman di hari Lebaran, kita justru banyak berdiam diri, atau tidur.

Sehingga karbohidrat yang masuk tidak diolah tubuh dan dikeluarkan menjadi energi, melainkan hanya akan menumpuk menjadi lemak.

3. Mulai hari dengan sarapan

Tips lain yakni mulailah pagi dengan sarapan sehat di rumah.

Dengan sarapan, perut kita sudah terisi sehingga ketika bertemu ke rumah saudara atau kerabat, kita tidak akan terlalu banyak mengambil makanan-makanan kecil yang tersaji di meja.

Selain itu, sarapan juga bisa meningkatkan energi kita ketika siang hari.

4. Makan dalam jumlah kecil

Kita ternyata lebih disarankan makan makanan sehat dalam jumlah kecil sepanjang hari.

Artinya tidak masalah sering makan, selama kuantitas dan kualitasnya terjaga.

Ini disebut dapat mengirimkan sinyal ke otak yang menandakan bahwa ada banyak pasokan makanan yang masuk ke dalam tubuh.

Sebagai tindak lanjutnya, otak akan memerintahkan tubuh untuk membakar kalori yang masuk dengan cepat.

Terlepas dari itu, makan dalam jumlah sedikit tapi sering diyakini lebih baik bagi tubuh jika dibandingkan dengan makan dalam porsi besar.

Makan porsi besar hanya akan membuat tubuh lesu, mengantuk, dan membuat tubuh memprosesnya menjadi lemak yang akan disimpan.

5. Lanjutkan kebiasaan makan saat puasa

Dilansir dari Arabia Weather, kebiasaan makan saat puasa bukan berarti makan saat sahur dan berbuka, namun kebiasaan seperti mengawali makan pagi dengan sup, minum dua gelas air, tidak terlalu banyak makan, dan sebagainya.

6. Cek berat badan secara berkala

Demi menghindari kenaikan berat badan secara signifikan, lakukan penimbangan berat badan secara berkala.

Jika ini diterapkan, maka Anda dapat mengetahui kapan berat badan mulai naik, dan bisa mengontrol apa yang Anda makan akan penambahan itu tidak terus berlanjut.

7. Jangan makan terlalu malam

Meski masih dalam suasana meriah Lebaran, pastikan Anda tidak makan terlalu malam atau 4 jam sebelum tidur.

Di saat itu, makanan yang masuk ke dalam tubuh tidak akan diproses atau dicerna oleh sistem pencernaan kita.

Alhasil, makanan-makanan itu akan disimpan di dalam tubuh dalam bentuk lemak.

8. Banyak minum

Minum di sini adalah minum air mineral, bukan minuman manis, berkafein, bersoda, dan minuman dengan kandungan zat-zat lainnya.

Dengan minum, kita bisa merasa sedikit lebih kenyang, sehingga akan mengurangi jumlah asupan lain.

Ini sama prinsipnya dengan mengawali Lebaran dengan sarapan.

9. Puasa

Setelah Idul Fitri berlalu, umat Muslim sudah dibolehkan kembali untuk melakukan puasa.

Bagi yang memiliki utang piasa Ramadhan, ini waktu yang baik untuk menggantinya. Sementara bagi yang tidak berutang, bisa  juga melakukan puasa sunnah 6 hari di bulan Syawal.

Puasa ini tentu akan membantu kita kembali mengontrol berat badan usai digempur berbagai asupan Lebaran yang menyebabkan jarum timbanfan bergerak ke kanan.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/05/03/133000665/9-tips-untuk-cegah-berat-badan-naik-saat-lebaran

Terkini Lainnya

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

Tren
3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

Tren
Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Tren
AS Hapuskan 'Student Loan' 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

AS Hapuskan "Student Loan" 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

Tren
Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Tren
Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Tren
Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke