6 Fakta Ekor Kucing yang Wajib Diketahui oleh Pecinta Kucing

Kucing memiliki gerakan ekor khusus untuk menunjukkan emosinya. Ketika kucing meringkuk terpejam dengan gerakan ekor mengetuk lantai perlahan-lahan, itu adalah tanda kucing tengah dalam posisi santai namun tetap siaga.

Sedangkan ketika tengah waspada, marah atau terancam, kucing akan dalam posisi berdiri dengan ekor yang bergerak intens ke kanan dan ke kiri.

Mengutip National Geographic, ekor kucing adalah salah satu sarana kucing untuk berkomunikasi. Meski untuk menilik jenis emosi ini, kita harus melihat keseluruhan gestur dari tubuh kucing.

Ekor kucing memang salah satu bagian tubuh dari kucing yang menarik. Selain memiliki beragam bentuk baik panjang atau pendek, ekor kucing juga menyimpan banyak emosi kucing yang misterius.

Berikut ini beberapa fakta dari ekor kucing:

1. Terbentuk dari puluhan tulang

Jumlah ini adalah 10 persen dari jumlah tulang keseluruhan yang ada pada tubuh kucing.

Sekumpulan otot, tendon, dan ligamen adalah yang bisa membuat ekor kucing ini bergerak ke kiri, kanan, atas dan bawah.

Melansir dari Catster, rata-rata panjang ekor kucing jantan adalah 11 inci dan kucing betina adalah 9,9 inci.

2. Ekor adalah alat keseimbangan

Sering melihat kucing meniti tepian atap rumah dengan langkah yang mantap dan seimbang? Nah kucing bisa melangkah seperti itu berkat ekor yang dimilikinya.

Ekor pada kucing digunakan kucing untuk menyeimbangkan langkah dan tubuhnya ketika meniti bidang yang sempit.

Ekor juga digunakan kucing untuk menyeimbangkan tubuhnya ketika mereka harus berlari dan melakukan belokan tajam ketika mengejar mangsa.

3. Luka pada ekor bisa memicu kerusakan saraf

Kerusakan pada ekor bisa menyebabkan kucing tak bisa berjalan, tak bisa menggerakkan ekornya tegak ke atas, dan memicu nyeri kronis yang tak kunjung sembuh.

4. Kucing bisa hidup tanpa ekor

Ada kucing yang lahir dengan ekor sangat pendek, atau malah seperti tak memiliki ekor sama sekali.

Ada pula kucing yang terluka ekornya sehingga harus diamputasi oleh ahli medis, namun kucing tetap bisa hidup sehat tak terganggu oleh hilangnya separo ekor.

Meski ekor kucing memiliki fungsi penting, sebagai alat pengatur keseimbangan dan cara berkomunikasi, namun kucing tetap bisa hidup sehat meski tanpa ekor sama sekali.

5. Panjang pendek ekor kucing dipengaruhi gen

Selain itu, panjang pendek ekor kucing seringnya juga dipengaruhi oleh genetika. Jadi ada beberapa ras kucing tertentu yang memiliki ekor pendek seperti ras Japanese bobtail dan American bobtail.

6. Hanya kucing domestik yang bisa menegakkan ekornya

Ini adalah fakta yang sudah dibuktikan oleh banyak penelitian. Bahwa hanya kucing domestik atau kucing rumahan saja yang bisa menegakkan ekornya ke atas ketika berjalan.

Sedangkan kucing liar atau kucing hutan, tak bisa melakukan itu. Kucing liar akan berjalan dengan ekor yang terjulur horizontal ke belakang atau diturunkan dan masuk di antara kedua kakinya.