Meskipun eror yang dialami tidak terhitung lama, kejadian ini menjadi peristiwa keuangan yang signifikan.
Melansir Fortune, kerugian yang dialami Facebook diperkirakan mencapai sekitar 99,75 juta dolar AS.
Jumlah itu dengan kurs saat ini setara dengan Rp 1.421.961.187.500 atau Rp 1,4 triliun.
Angka ini didasarkan pada pendapatan kuartal kedua Facebook, yang melihat pendapatan sebesar 29,08 miliar dollar AS selama periode 91 hari.
Yang berarti, rata-rata pendapatan Facebook sebesar 319,6 juta dolar AS per hari atau 13,3 juta dollar AS per jam (angka ini tidak memperhitungkan periode lalu lintas puncak atau hari dalam seminggu).
Bagi banyak perusahaan, penurunan pendapatan sebesar 100 juta dollar AS selama periode waktu tertentu akan menjadi peristiwa keuangan yang signifikan.
Namun, untuk Facebook dengan kondisi saat ini, kemungkinan besar investor akan mengabaikannya.
Kekayaan Mark Zuckenberg dan saham Facebook ikut turun
Menurut DownDetector, Facebook, Instagram, WhatsApp, dan Facebook Messenger down sekitar pukul 11.30 ET (Eastern Time) dan kembali online tepat setelah pukul 19.00 ET.
Saham perusahaan dilaporkan juga terpukul pada Senin (4/10/2021), yang ditutup turun sekitar 4,9 persen.
Diberitakan Bloomberg, Pendiri Facebook Mark Zuckerberg telah turun kekayaannya lebih dari 6 miliar dalam beberapa jam setelah beberapa aplikasinya mengalami pemadaman selama beberapa jam.
Secara urutan, Zuckerberg turun di bawah Bill Gates, ke nomor 5 di Bloomberg Billioneaires Index, turun dari hampir 140 miliar dollar AS dalam hitungan minggu.
Layanan berangsur pulih
Facebook, Instagram, Messenger, dan WhatsApp kembali aktif setelah hampir enam jam padam.
Kejadian ini sempat berdampak kepada sekitar 3,5 miliar pengguna yang tak dapat mengakses media sosial dan layanan mereka.
Pendiri dan CEO Facebook Mark Zuckerberg memposting permintaan maaf di halaman Facebook pribadinya, dengan bunyi sebagai berikut:
“Facebook, Instagram, WhatsApp, dan Messenger sekarang kembali online. Maaf atas gangguan hari ini, saya tahu berapa Anda mengandalkan layanan kami untuk tertap terhubung dengan orang-orang tersayang,” tulis dia.
Kelompok pemantau situs web DownDetector menyampaikan bahwa ini kegagalan terbesar yang pernah ada, dengan 10,6 juta laporan masalah secara global.
Dugaan penyebab layanan down
ABC Net melaporkan, beberapa karyawan Facebook menyebut bahwa pemadaman disebabkan oleh kesalahan perutean internal ke domain internet, yang diperparah oleh kegagalan alat komunikasi internal dan sumber daya lain yang bergantung pada domain yang sama untuk bekerja.
Sebelumnya, pengguna yang mencoba mengakses Facebook di area yang terkena dampak disambung dengan pesan berikut:
“Ada yang tidak beres. Kami sedang mengerjakannya dan kami akan memperbaiki secepatnya”.
Pengguna Instagram yang mencoba menggunakan aplikasi di dekstop menerima pesan “5XX server error”.
Raksasa media sosial, yang merupakan platform periklanan digital terbesar kedua di dunia, kehilangan sekitar 545.000 dollar AS dalam pendapatan iklan per jam selama pemadaman.
Perkiraan ini didasarkan pada total pengeluaran iklan Facebook dan Instagram dari biro iklan besar selama Januari hingga Agustus tahun ini.
https://www.kompas.com/tren/read/2021/10/05/143500665/facebook-down-kerugian-capai-100-juta-dolar-as