Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pasien Covid-19 Gejala Ringan Tetap Diminta Isolasi Terpusat, Kenapa?

Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan Covid-19 dr. Reisa Broto Asmoro, saat konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (27/8/2021).

"Saya ingin mengingatkan kembali, bahwa sekarang sebaiknya bagi semua yang mengalami gejala ringan untuk diisolasi di fasilitas pemerintah, di isolasi terpusat atau isoter isitilahnya," kata Reisa, Jumat.

Apa alasannya?

Memudahkan pemantauan

Reisa menjelaskan, apabila mereka yang terkonfirmasi positif Covid-19 dirawat di tempat isolasi terpusat, maka akan memudahkan pemanatauan kondisi kesehatan.

Apabila terjadi perburukan kondisi, maka bisa segera ditangani dan mencegah angka kematian akibat Covid-19.

"Selain dapat meringankan beban dan kekhawatiran keluarga di rumah, isoter memudahkan perkembangan kondisi kesehatan kasus terkonfirmasi positif terpantau sehingga bergerak menjadi gejala sedang atau berat, tindakan medis akan jauh lebih cepat dilakukan dan pasien dapat diselamatkan," jelasnya.

Pemerintah, kata Reisa, sudah menyediakan puluhan ribu tempat tidur di fasilitas isoter di Jawa-Bali dan 40 ribu tempat tidur lainnya di luar Jawa dan Bali.

Penyebab angka kematian tinggi

Sebulan terakhir, Indonesia menjadi negara yang mencatatkan kasus kematian harian tertinggi akibat Covid-19.

Berdasarkan data dari Worldometer, hingga Jumat (26/8/2021) sore, Indonesia ada di urutan ke-3 negara dengan kematian harian tertinggi. Tercatat ada 599 kasus kematian akibat virus corona dalam sehari.

Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Brigjen TNI (Purn) Alexander Ginting mengatakan, penyebab angka kematian yang tinggi ini adalah keengganan masyarakat menjalani isolasi terpusat.

"Karena banyaknya pilihan untuk isoman bagi mereka yg positif Covid-19. Padahal penerintah menganjurkan isolasi terpusat (isoter)," tutur Alex seperti diberitakan Kompas.com, Selasa (24/8/201).

Apabila menjalani isolasi terpusat, kata Alex, masyarakat bisa mendapatkan perawatan lebih baik.

"Keuntungan isoter adalah tempat terpusat, ada pendampingan, tersedia tim medik, tersedia obat-obatan, tersedia makan minum, dan menurunkan klaster keluarga," ujarnya.

Ia juga menyampaikan, ada risiko yang bisa dialami pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri, yakni kondisi komorbid tidak terkendali dan kemunculan badai sitokin tidak terdeteksi lebih awal.

"Sehingga isoman sering membawa perburukan, pneumonia, gagal nafas, ARDS (sindrom gangguan pernapasan akut) dan kematian," imbuh dia.

Gejala Covid-19

Bagi mereka yang mengalami gejala ringan Covid-19, bisa mendapat perawatan di isolasi terpusat yang disediakan pemerintah.

Melansir laman Oraganisasi Kesehatan Dunia (WHO), berikut gejala umum yang ketika terjangkit Covid-19:

Gejala yang paling umum:

  • demam
  • batuk kering
  • kelelahan

Gejala yang kurang umum:

  • sakit dan nyeri
  • sakit tenggorokan
  • diare
  • konjungtivitis
  • sakit kepala
  • kehilangan rasa atau bau
  • ruam pada kulit, atau perubahan warna pada jari tangan atau kaki

Gejala serius:

  • kesulitan bernapas atau sesak napas
  • nyeri dada atau tekanan
  • Tidak bisa bicara atau bergerak

Orang dengan gejala ringan yang dinyatakan sehat, tetap harus memperhatikan kondisi mereka di rumah.

Rata-rata dibutuhkan 5-6 hari sejak seseorang terinfeksi virus untuk menunjukkan gejala, namun bisa memakan waktu hingga 14 hari.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/08/29/130000765/pasien-covid-19-gejala-ringan-tetap-diminta-isolasi-terpusat-kenapa-

Terkini Lainnya

8 Manfaat Lemak Sehat untuk Tubuh, Bisa Jaga Kesehatan Jantung dan Otak

8 Manfaat Lemak Sehat untuk Tubuh, Bisa Jaga Kesehatan Jantung dan Otak

Tren
Menyoroti Penerbangan Jemaah Haji Indonesia yang Diwarnai Sejumlah Masalah...

Menyoroti Penerbangan Jemaah Haji Indonesia yang Diwarnai Sejumlah Masalah...

Tren
Diduga Buntuti Jampidsus Kejagung, Apa Tugas Densus 88 Sebenarnya?

Diduga Buntuti Jampidsus Kejagung, Apa Tugas Densus 88 Sebenarnya?

Tren
9 Tanda Darah Tinggi di Usia 20-an, Bisa Picu Serangan Jantung dan Stroke

9 Tanda Darah Tinggi di Usia 20-an, Bisa Picu Serangan Jantung dan Stroke

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 26-27 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 26-27 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kronologi Jampidsus Kejagung Dibuntuti Densus 88 | Rumput GBK Disorot

[POPULER TREN] Kronologi Jampidsus Kejagung Dibuntuti Densus 88 | Rumput GBK Disorot

Tren
Daftar Lengkap Urutan Film Mad Max, Terbaru Furiosa

Daftar Lengkap Urutan Film Mad Max, Terbaru Furiosa

Tren
Aktif di Malam Hari, Berikut 10 Spesies yang Termasuk Hewan Nokturnal

Aktif di Malam Hari, Berikut 10 Spesies yang Termasuk Hewan Nokturnal

Tren
Kisah Mat Bin Mat Suroh, Bertaruh Nyawa Selamatkan Kereta Api dari Kecelakaan Fatal

Kisah Mat Bin Mat Suroh, Bertaruh Nyawa Selamatkan Kereta Api dari Kecelakaan Fatal

Tren
12 Jenis Kanker yang Paling Sering Menyerang Pria, Apa Saja?

12 Jenis Kanker yang Paling Sering Menyerang Pria, Apa Saja?

Tren
Kisah Pasutri Berangkat Haji Beda Kloter, Bertemu di 'Gerbang Cinta' Masjid Nabawi

Kisah Pasutri Berangkat Haji Beda Kloter, Bertemu di "Gerbang Cinta" Masjid Nabawi

Tren
Jarang Disadari, Ini Efek Samping Vitamin C jika Dikonsumsi Berlebihan

Jarang Disadari, Ini Efek Samping Vitamin C jika Dikonsumsi Berlebihan

Tren
3 Perbedaan People Water's Forum dan World Water Forum, Sama-sama Digelar di Bali Tahun Ini

3 Perbedaan People Water's Forum dan World Water Forum, Sama-sama Digelar di Bali Tahun Ini

Tren
450 Bus Shalawat Siap Antar Jemaah Haji di Mekkah, Ini 22 Rutenya

450 Bus Shalawat Siap Antar Jemaah Haji di Mekkah, Ini 22 Rutenya

Tren
Starlink Resmi Diluncurkan di Indonesia, Pakar Ingatkan Potensi Ancaman Siber

Starlink Resmi Diluncurkan di Indonesia, Pakar Ingatkan Potensi Ancaman Siber

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke