Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenali Radang Sendi pada Anjing dan Kucing Serta Cara Penanganannya

Arthritis adalah penyakit akibat penuaan yang bisa terjadi pada semua makhluk hidup. Pada arthritis, sendi-sendi berkurang kemampuan kerjanya dan tak bisa lagi mengontrol pergerakan tulang dengan baik.

Jika Anda tak cermat dalam memperhatikan anak-anak bulu Anda, maka penyakit ini tak bisa diketahui secara dini.

Padahal jika tak diobati, radang sendi pada hewan ini bisa memburuk dan berakibat pada berkurangnya fungsi gerak.

Gejala radang sendi kucing dan anjing

Dilansir dari PetMD, ada beberapa gejala arthritis pada anjing dan kucing yang mudah dikenali. Yang pertama, adalah adanya gangguan gerak pada hewan yang bisa menyebabkan mereka pincang ketika berjalan.

Gejala lain, adalah adanya penurunan aktivitas pada anjing dan kucing. Jika dulu mereka bisa berlari menaiki tangga, kini tak lagi sanggup berlari melainkan hanya berjalan pelan. 

Anjing dan kucing senior yang mengidap arthritis juga menjadi malas melakukan rutinitas yang dulu selalu mereka lakukan, seperti mengikuti Anda kemana pun Anda pergi. 

Karena adanya nyeri dalam setiap pergerakan, maka mereka memilih duduk diam di tempat favorit daripada berdiri dan mengikuti segala aktivitas Anda.

Kucing sendiri memiliki gejala lebih samar daripada anjing, mengingat mereka memang tidak seaktif anjing dalam bergerak.

Jadi untuk mengamati arthritis pada kucing, cermati apakah kucing sering buang air kecil di luar litter box atau tidak. Jika iya, bisa jadi ia memang mengidap radang sendi.

Nyeri yang membebat tulang-tulangnya, membuat kucing malas bergerak menuju litter box.

Jika kucing hanya menjilat tubuhnya di area-area tertentu saja, ini juga bisa menjadi gejala dari radang sendi.

Nyeri yang ada pada sendi, membuat kucing malas melakukan gerakan-gerakan tertentu. 

Cara pencegahan dan penanganan arthritis

Berikut adalah beberapa langkah dan pencegahan yang bisa Anda lakukan:

1. Kontrol berat badan

Jangan membiarkan anjing dan kucing Anda menjadi obesitas. Kelebihan berat badan membuat kaki mereka kepayahan dalam menopang tubuhnya. Hal ini bisa mempengaruhi sistem gerak mereka.

2. Therapeutic diet

Therapeutic diet bisa mengatasi gangguan pergerakan pada anjing dan kucing. Anda bisa mengunjungi dokter satwa untuk menanyakan makanan paling tepat yang menyokong pola diet ini.

Dalam pola makan khusus ini, medis akan memberikan nutrisi-nutrisi yang menyokong kesehatan dan kinerja sendi dan tulang.

Semisal nutrisi yang banyak mengandung omega 3 dan fatty acid, yang bisa mengurangi nyeri dalam persendian dan menyembuhkan radang yang ada.

Dalam diet ini, Anda juga akan disarankan mengurangi asupan kalori untuk kucing dan anjing senior Anda. Kalori dalam jumlah yang tinggi membuat kenaikan berat badan terjadi lebih cepat.

3. Terapi dan obat pereda nyeri

Jika anjing dan kucing sudah berada dalam berat badan ideal namun gangguan pergerakan tetap konstan terjadi, maka sudah saatnya Anda membawa hewan kesayangan Anda ke klinik satwa untuk menjalani berbagai macam fisioterapi.

Medis biasanya juga akan memberi resep obat-obatan yang berguna untuk meredakan nyeri. Hal ini semata agar anjing dan kucing bisa menjalani masa tuanya dengan rasa sakit yang tak terlalu mendera.

Arthritis tergolong susah diobati. Karenanya, sebelum anjing dan senior Anda jatuh dalam pusaran penderitaan ini, kontrol selalu berat badannya dan jaga pola makannya. 

Langkah pencegahan bisa menghindarkan binatang peliharaan dari berbagai risiko buruk yang bisa terjadi.

     

https://www.kompas.com/tren/read/2021/04/22/190500565/mengenali-radang-sendi-pada-anjing-dan-kucing-serta-cara-penanganannya

Terkini Lainnya

Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC)? Berikut Tugas dan Wewenangnya

Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC)? Berikut Tugas dan Wewenangnya

Tren
ICC Ajukan Surat Penangkapan Pimpinan Israel dan Hamas, Peluang Netanyahu Ditahan?

ICC Ajukan Surat Penangkapan Pimpinan Israel dan Hamas, Peluang Netanyahu Ditahan?

Tren
Ali Bagheri, Diplomat Ulung dan Pengkritik Keras Barat yang Kini Menjabat sebagai Menlu Iran

Ali Bagheri, Diplomat Ulung dan Pengkritik Keras Barat yang Kini Menjabat sebagai Menlu Iran

Tren
Cerita di Balik Jasa 'Santo Suruh' yang Mau Disuruh Apa Saja, dari Jemput Anak Main juga Kubur Ari-ari

Cerita di Balik Jasa "Santo Suruh" yang Mau Disuruh Apa Saja, dari Jemput Anak Main juga Kubur Ari-ari

Tren
Suhu Udara Capai 50 Derajat Celsius, Ini Imbauan bagi Jemaah Haji yang Tiba di Makkah

Suhu Udara Capai 50 Derajat Celsius, Ini Imbauan bagi Jemaah Haji yang Tiba di Makkah

Tren
Kemendikbud Rekomendasikan 177 Karya Sastra di Sekolah, Ada 'Bumi Manusia'

Kemendikbud Rekomendasikan 177 Karya Sastra di Sekolah, Ada "Bumi Manusia"

Tren
Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan 22 Mei 2024, Klik rekrutmenbersama2024.fhcibumn.id

Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan 22 Mei 2024, Klik rekrutmenbersama2024.fhcibumn.id

Tren
UKT Semakin Mahal dan Janji Prabowo Gratiskan Biaya Kuliah di Kampus Negeri

UKT Semakin Mahal dan Janji Prabowo Gratiskan Biaya Kuliah di Kampus Negeri

Tren
Jarang Diketahui, Ini 5 Manfaat Minum Madu Campur Lemon

Jarang Diketahui, Ini 5 Manfaat Minum Madu Campur Lemon

Tren
Catat, Ini 4 Suplemen yang Bisa Sebabkan Kepala Pusing

Catat, Ini 4 Suplemen yang Bisa Sebabkan Kepala Pusing

Tren
Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Tren
Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Tren
Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang 'Jaka Sembung'

Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang "Jaka Sembung"

Tren
Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Tren
Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke