Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kasus Harian Covid-19 di India Tembus 260.000 Kasus, Apa Penyebabnya?

Menurut data dari otoritas kesehatan yang dilansir dari The Indian Express, tercatat adanya 261.500 kasus baru harian dan 1.501 kematian pada Minggu (18/4/2021).

Jumlah ini menambah banyaknya kasus terkonfirmasi Covid-19 di India, dengan sejauh ini totalnya mencapai 14.788.109 kasus.

Saat ini, terdapat 1.801.316 kasus aktif, dengan 12.809.643 orang sudah pulih dan 177.150 orang meninggal dunia akibat terinfeksi virus.

Pemicu lonjakan kasus

Daerah kumuh

Melansir The Conversation, penduduk daerah kumuh dan tak mempunyai toilet di tempat tinggalnya menjadi yang terdampak paling parah.

Hal itu menyiratkan sanitasi buruk berkontribusi pada penyebaran virus corona.

Abai protokol kesehatan

Tak hanya itu, tidak disiplinnya penerapan protokol kesehatan juga disebut menjadi penyebab meningkatnya kasus Covid-19 di negara ini seperti: 

  1. Tidak memakai masker
  2. Tidak menerapkan jarak sosial,
  3. Kurangnya regulasi di tempat kerja dan ruang publik 

Varian virus B.1.1.7

Gelombang kedua di India juga bertepatan dengan penyebaran varian virus B.1.1.7, yang pertama kali teridentifikasi di Inggris.

Sebuah laporan terbaru menemukan sebanyak 81 persen dari 401 sampel yang dikirimkan negara bagian Punjab untuk pengurutan genom ditemukan sebagai varian B.1.1.7.

Penelitian telah menunjukkan, varian ini mungkin lebih mampu menghindari sistem kekebalan tubuh, yang berarti kemungkinannya lebih besar orang yang telah terinfeksi dapat terpapar kembali dan orang yang sudah divaksin bisa terinfeksi.

Sehingga, tidak hanya mutasi ganda, penyebaran virus B.1.17 juga kemungkinan mempengaruhi tingginya kasus baru yang terjadi di India.

Mutasi ganda virus

 

Peningkatan kasus harian yang terbilang tinggi mencerminkan infeksi menyebar pada tingkat yang jauh lebih cepat dibandingkan pemulihan.

Dikutip dari livemint.com, varian baru, yang disebut mutasi ganda, diperkirakan menjadi pemicu gelombang baru infeksi di India, yang mendorong negara ini berada di posisi kedua dengan kasus terbanyak di dunia.

Berikut ini negara bagian dengan peningkatan kasus baru setiap harinya: 

  1. Maharashtra,
  2. Chhattisgarh,
  3. Uttar Pradesh,
  4. Karnataka,
  5. Haryana,
  6. Rajasthan,
  7. Punjab,
  8. Kerala,
  9. Delhi,
  10. Tamil Nadu,
  11. Madhya Pradesh,
  12. Gujarat,
  13. Telangana,
  14. Uttarakhand,
  15. Andhra Prades,
  16. Benggala Barat.

Maharashtra telah melaporkan kasus baru harian tertinggi dengan 63.729 kasus, diikuti Uttar Pradesh dengan 27.360 kasus baru dan Delhi dengan 19.486 infeksi baru.

Tes sampel

Dewan Penelitian Medis India (ICMR) menuturkan, India saat ini telah menguji 266.538.416 sampel untuk Covid-19. Dari jumlah ini, sebanyak 15.666.494 sampel diuji pada Sabtu (17/4/2021).

Adapun sebanyak 122.622.590 orang sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19, yang mulai diluncurkan sejak 16 Januari lalu.

Disebutkan bahwa penambahan kasus yang signifikan, membuat setidaknya 11 negara bagian, termasuk Delhi, mengajukan permintaan penambahan pasokan tabung oksigen, dosis vaksin, dan remdesivir.

Perdana Menteri Narendra Modi menuturkan, perlu diambil langkah untuk meningkatkan ketersediaan tempat tidur rumah sakit bagi pasien Covid-19.

Positif rate

Melansir Financial Express, positif rate di India meningkat dari 24 persen menjadi 30 persen dalam satu hari terakhir.

Dilaporkan tersisa kurang dari 100 tempat tidur ICU dan terjadi kekurangan oksigen.

Di tengah peningkatan tajam kasus baru virus corona, pemerintah didesak mengumumkan keadaan darurat kesehatan nasional.

Tingkat positif yang tinggi ini memperkuat kemungkinan bahwa virus telah menyebar lebih cepat selama beberapa bulan terakhir, dan menginfeksi lebih banyak orang dibandingkan tahun lalu.

The Indian Express melaporkan, tingkat positif selama gelombang pertama mencapai puncaknya pada minggu terakhir bulan Juli tahun lalu, dan terus menurun bahkan saat kasus positif terus meningkat di bulan Agustus dan September.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/04/18/163140065/kasus-harian-covid-19-di-india-tembus-260000-kasus-apa-penyebabnya

Terkini Lainnya

Ali Bagheri, Diplomat Ulung dan Pengkritik Keras Barat yang Kini Menjabat sebagai Menlu Iran

Ali Bagheri, Diplomat Ulung dan Pengkritik Keras Barat yang Kini Menjabat sebagai Menlu Iran

Tren
Cerita di Balik Jasa 'Santo Suruh' yang Mau Disuruh Apa Saja, dari Jemput Anak Main juga Kubur Ari-ari

Cerita di Balik Jasa "Santo Suruh" yang Mau Disuruh Apa Saja, dari Jemput Anak Main juga Kubur Ari-ari

Tren
Suhu Udara Capai 50 Derajat Celsius, Ini Imbauan bagi Jemaah Haji yang Tiba di Makkah

Suhu Udara Capai 50 Derajat Celsius, Ini Imbauan bagi Jemaah Haji yang Tiba di Makkah

Tren
Kemendikbud Rekomendasikan 177 Karya Sastra di Sekolah, Ada 'Bumi Manusia'

Kemendikbud Rekomendasikan 177 Karya Sastra di Sekolah, Ada "Bumi Manusia"

Tren
Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan 22 Mei 2024, Klik rekrutmenbersama2024.fhcibumn.id

Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan 22 Mei 2024, Klik rekrutmenbersama2024.fhcibumn.id

Tren
UKT Semakin Mahal dan Janji Prabowo Gratiskan Biaya Kuliah di Kampus Negeri

UKT Semakin Mahal dan Janji Prabowo Gratiskan Biaya Kuliah di Kampus Negeri

Tren
Jarang Diketahui, Ini 5 Manfaat Minum Madu Campur Lemon

Jarang Diketahui, Ini 5 Manfaat Minum Madu Campur Lemon

Tren
Catat, Ini 4 Suplemen yang Bisa Sebabkan Kepala Pusing

Catat, Ini 4 Suplemen yang Bisa Sebabkan Kepala Pusing

Tren
Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Tren
Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Tren
Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang 'Jaka Sembung'

Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang "Jaka Sembung"

Tren
Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Tren
Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke