Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hari Ini dalam Sejarah: Peresmian Waduk Gajah Mungkur Wonogiri

KOMPAS.com - Hari ini 39 tahun lalu, tepatnya pada 17 November 1981, Waduk Gajah Mungkur yang berlokasi di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, diresmikan oleh Presiden Soeharto.

Dikutip dari Harian Kompas, 18 November 1981, Waduk Gajah Mungkur Wonogiri merupakan satu dari empat waduk besar yang dibangun dalam Proyek Bengawan Solo.

Proyek tersebut bertujuan untuk mengendalikan sifat-sifat air sungai Bengawan Solo yang merusak, dan mengusahakannya agar bermanfaat.

Waduk ini memiliki luas 88 kilometer persegi dan mampu menampung debit air 750 juta meter kubik.

Adanya waduk ini diharapkan bisa mengendalikan banjir di hilir, terutama sampai Kota Solo, dan dapat mengairi daerah irigasi seluas 23.200 hektar, di samping mampu menghasilkan 12,4 MW tenaga listrik.

Direncanakan tahan 100 tahun

Pemberitaan Harian Kompas, 17 November 1981 menyebutkan, proses pembangunan Waduk Gajah Mungkur dimulai sejak 1974.

Pembangunan waduk ini melibatkan cukup banyak orang, yaitu 2.800 pekerja termasuk 35 ahli dari Jepang sebagai penasihat.

Anggaran yang dikeluarkan untuk pembangunan Waduk Gajah Mungkur tidak kurang dari Rp 55 miliar, di antaranya Rp 34 miliar dari APBN dan sisanya merupakan bantuan Pemerintah Jepang.

Mata anggaran terbesar antara lain digunakan untuk memindahkan sekitar 13.000 KK (Kepala Keluarga) dan pembebasan tanahnya.

Secara teknis, Waduk Gajah Mungkur direncanakan mampu bertahan selama 100 tahun, dengan catatan endapan lumpur yang masuk setiap tahunnya tidak lebih dari 1,5 juta meter kubik.

Dengan daya tampung 750 juta meter kubik air, maka Waduk Gajah Mungkur merupakan waduk terbesar di Jawa Tengah dan salah satu yang terbesar di Indonesia.

Transmigrasi penduduk

Upacara peresmian Waduk Gajah Mungkur Wonogiri dilakukan oleh Presiden Soeharto dengan menandatangani batu prasasti.

Setelah menandatangani prasasti, Soeharto kemudian menekan tombol yang diiringi oleh deburan air pada aliran-aliran pembuang waduk.

Dalam pidato peresmian, Soeharto mengatakan bahwa keberhasilan pembangunan waduk ini tidak terlepas dari pengorbanan masyarakat Wonogiri.

"Pengorbanan itupun diminta dari sebagian masyarakat daerah Wonogiri untuk kepentingan penyelesaian bendungan ini," kata Soeharto.

Tidak kurang dari 51 desa harus ditenggelamkan untuk pembangunan, dan lebih dari 13.000 KK (Kepala Keluarga) dipindahkan, karena tanah dan sawahnya tergenang air bendungan. 

Mereka ditransmigrasikan ke Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, dan Sumatera Selatan.

Jadi obyek wisata

Selain berfungsi sebagai pencegah banjir, sumber irigasi, dan juga tenaga listrik, Waduk Gajah Mungkur juga menjadi salah satu obyek wisata ikonik Kabupaten Wonogiri.

Dikutip dari Harian Kompas, 21 Februari 2003, Waduk Gajah Mungkur yang terletak enam kilometer di barat daya Kota Wonogiri, selain menawarkan wisata air, juga dipakai untuk olahraga gantole dan paralayang.

Konon ada dua lokasi terbaik di dunia untuk olahraga paralayang. Salah satunya adalah kawasan Gunung Gajah Mungkur.

Sementara itu, dikutip dari Kompas.com, 20 Juni 2019, untuk memasuki kawasan obyek wisata Waduk Gajah Mungkur, tarifnya jika hari Senin-Sabtu Rp 10.000 sedangkan jika hari Minggu dan hari libur Rp 12.000.

Terdapat beragam aktifitas yang bisa dilakukan oleh pengunjung, antara lain mengelilingi waduk menggunakan perahu atau speedboat, mengunjungi area taman satwa, dan berenang di waterboom.

Untuk naik perahu, pengunjung hanya perlu membayar Rp 10.000 per orang, sedangkan jika ingin naik kapal cepat pilihan biayanya Rp 150.000 (rute sampai di kawasan Plasa Wonogiri) dan Rp 100.000 (rute sampai di Karamba).

Obyek Wisata Waduk Gajah Mungkur juga memiliki kebun binatang mini. Di tempat ini terdapat beberapa jenis hewan, seperti burung, rusa, monyet, buaya dan gajah. Lokasi ini bisa dikelilingi secara gratis.

Tidak ketinggalan, obyek wisata Waduk Gajah Mungkur juga memiliki waterboom yang bisa digunakan untuk berenang baik dewasa maupun anak-anak.

Kolam renang di sini memiliki area kolam yang luas. Untuk memasuki waterboom, tiket masuknya sekitar Rp 15.000.

Menariknya, di area waterboom terdapat papan seluncur yang jika pengunjung naik ke atasnya, pemandangan kolam dan waduk terhampar begitu indah. 

https://www.kompas.com/tren/read/2020/11/17/091500965/hari-ini-dalam-sejarah--peresmian-waduk-gajah-mungkur-wonogiri

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke