Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tanda Tangan Bung Hatta

Alasannya, agar generasi mendatang akan mengetahui siapa saja yang hadir pada saat teks proklamasi disusun.

Soekarno menyetujui usul Bung Hatta, hal ini akan seperti Declaration of Independence Amerika Serikat, seluruh yang hadir ikut tanda tangan.

Tetapi Sukarni tidak setuju, ia mengusulkan agar ditandatangani oleh Soekarno dan Mohammad Hatta mewakili bangsa Indonesia. Akhirnya semua yang hadir setuju usul Sukarni.
Hasilnya adalah teks Proklamasi dengan tanda tangan Soekarno dan Mohammad Hatta. Tanda tangan autentik.

Keluhan Gemala Hatta

Mengenai tanda tangan Bung Hatta ini, saya diingatkan kembali oleh Gemala Hatta (putri kedua Bung Hatta), bahwa beberapa tahun terakhir ini telah beredar tanda tangan Bung Hatta tidak sesuai aslinya, pastinya palsu.

Hal ini Gemala menulis via what app kepada saya, begini:

Saya prihatin sekali, dewasa ini semakin banyak beredar tanda tangan palsu Bung Hatta. Apakah hal ini merupakan kesengajaan atau ketidaktahuan membedakan yang asli dan yang palsu?

Parahnya, tanda tangan palsu ini ada juga pada teks Proklamasi! Dan telah tersebar luas di Internet.

Untuk generasi muda, hal ini harus diperhatikan baik-baik, jangan sampai terkecoh bentuk tanda tangan Bung Hatta yang palsu. Mohon bantuan semua pihak untuk meluruskannya.

Apa yang dikatakan Gemala kemudian saya searching di Internet. Ternyata benar saya temukan teks Proklamasi dengan tanda tangan palsu Bung Hatta.

Sepintas tampak sama, tetapi ketika diperhatikan secara detail, ternyata jauh berbeda. Palsu.

Tanda tangan benar dan palsu

Perlu diketahui, tanda tangan Bung Hatta pada teks Proklamasi yang benar cirinya ada garis bawah dengan dua lengkungan. Sedangkan tanda tangan palsu tidak ada garis bawah dan tidak ada dua lengkungan.

Perhatikan tanda tangan Bung Hatta pada dua foto teks Proklamasi di bawah ini.

Jadi, tampak perbedaan mencolok antara asli dan palsu. Entah siapa yang merekayasa tanda tangan ini. Dan entah apa pula maksud dan tujuan dibuatnya tanda tangan palsu ini. Hal ini bisa mengecoh generasi mendatang.

Keautentikan tanda tangan adalah hak dan milik pemilik, siapa pun tidak berhak mengubah apalagi menambah dan mengurangi.

Di punggung kaos tampak quotes Bung Hatta (tidak terbaca) dan di bawah quotes tertera tanda tangan Bung Hatta. Dan tanda tangan itu tidak seperti aslinya, alias palsu. Gemala merasa kecewa.

Pada sisi lain Gemala senang karena ayahnya masih populer. Terbukti kaos berlogo Bung Hatta dipakai anak muda zaman sekarang.

Bahkan, di Internet banyak pula terpajang kaos Bung Hatta lainnya dengan bermacam quotes dan dengan beragam desain. Sebuah antusiasme positif terhadap pahlawannya.

Hanya disayangkan, mereka tidak memperhatikan dengan baik mengenai tanda tangan Bung Hatta ini, seperti yang dikeluhkan Gemala Hatta.

Bagaimana agar generasi sekarang bisa membedakan yang benar dan yang salah? Ya, belajar sejarah. Persis yang dikatakan Presiden Soekarno: Jas merah, jangan sekali-kali meninggalkan sejarah!

https://www.kompas.com/tren/read/2020/03/10/133301765/tanda-tangan-bung-hatta

Terkini Lainnya

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

Tren
3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

Tren
Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Tren
AS Hapuskan 'Student Loan' 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

AS Hapuskan "Student Loan" 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

Tren
Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Tren
Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Tren
Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke