Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Trump Vs Nancy Pelosi, Drama Tolak Jabat Tangan hingga Robek Kertas Pidato

KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dan Ketua House of Representatif (DPR Amerika), Nancy Pelosi dikenal memiliki hubungan politik yang buruk. 

Pelosi merupakan tokoh yang memimpin proses impeachment atau pemakzulan Trump di House of Representation.

Melansir New York Post, hubungan buruk ini kembali muncul di hadapan publik, Selasa (4/2/2020) waktu setempat saat menghadiri acara pidato tahunan State of the Union, di Capitol Hill, Washington.

Drama dimulai sejak awal hingga acara kongres berakhir. Lantas, apa saja drama yang terjadi di antara keduanya?

Sambutan singkat

Saat memasuki ruangan, Trump mendapat sambutan meriah dari para hadirin yang memberikan tepuk tangan sembari meneriakkan "Empat tahun lagi!"

Ketika itu, Pelosi menjadi orang yang memberikan sambutan atas kehadiran orang nomor satu di Amerika Serikat itu.

Pada umumnya, sambutan bagi Presiden berisi kalimat penuh dengan kebanggaan. 

Namun tidak dengan yang diucapkan oleh Pelosi. Ia hanya menyambut kehadiran Trump dengan kalimat yang amat singkat.

"Peserta Kongres, Presiden Amerika Serikat," ucapnya.

Dalam penyambutan itu, Pelosi bahkan tidak menyebutkan nama Donald Trump.

Menolak berjabat tangan 

Setelah insiden penyambutan tersebut, Trump memberikan map berisi salinan pidato yang akan dibawakannya kepada Wakil Presiden Mike Pence dan Pelosi yang duduk di belakang podiumnya.

Saat map itu diterima oleh Pelosi, politisi Demokrat 79 tahun itu kemudian mengulurkan tangannya sembari tersenyum dengan maksud mengajak Trump untuk berjabat tangan.

Namun ajakan itu tidak dihiraukan oleh sang Presiden, entah karena Trump yang terlanjur berbalik arah sehingga tidak melihatnya, atau memang ia yang sengaja tidak menyambut uluran tangan Pelosi.

Alhasil, Pelosi pun tertawa sembari menaikkan alis dan bahunya sebagai bentuk reaksi spontan.

Lalu, Trump pun menyampaikan pidatonya selama 1 jam 18 menit. 

Salah satu poin yang disampaikan oleh Trump adalah mengenai kondisi persatuan Amerika Serikat yang dinilainya berjalan lebih baik dari sebelumnya.

Selama berpidato, Trump tidak membahas satu pun hal terkait skandal yang menyeret namanya hingga ia harus menerima proses impeachment.

Sebaliknya, Trump justru fokus menyampaikan capaian pemerintah, tujuan kebijakan, dan semangat abadi Amerika.

Mendengarkan pernyataan-pernyataan Trump, Pelosi terlihat menggelengkan kepala sebagai tanda tidak setuju dengan poin-poin yang disampaikan.

Sekali kesempatan, ia juga menyampaikan niatannya untuk menghentikan perang dengan Negeri Timur Tengah, Iran.

Merobek kertas salinan pidato kenegaraan 

Lalu, sesaat setelah Trump mengakhiri pidatonya, Pelosi dengan terang-terangan merobek kertas salinan pidato kenegaraan yang sebelumnya diberikan padanya.

Ia membagi lembaran-lembaran kertas pidato itu agar tidak terlalu tebal kemudian merobeknya menjadi dua bagian.

Hal itu ia lakukan persis di belakang Trump, sehingga dengan jelas terekam oleh kamera yang memfokuskan bidikannya pada Presiden.

Saat ditanya mengapa ia merobek kertas pidato itu, ia menjawab dengan singkat.

"Itu hal paling sopan yang bisa dilakukan, daripada melakukan alternatif lainnya," kata Pelosi.

Di saat bersamaan, Pence sang Wakil Presiden berdiri dan memimpin peserta kongres untuk memberikan tepuk tangan kepada Trump.

Pertemuan ini merupakan yang pertama bagi keduanya setelah Pelosi keluar meninggalkan Gedung Putih pada pertemuan 4 bulan lalu.

Sumber: New York Post

https://www.kompas.com/tren/read/2020/02/05/180000465/trump-vs-nancy-pelosi-drama-tolak-jabat-tangan-hingga-robek-kertas-pidato

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke