Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa Itu Cerebral Palsy? Kenali Gejala dan Penyebabnya

Melansir dari situs resmi World Cerebral Palsy Day adalah gerakan yang dirancang bagi orang-orang dengan cerebral palsy dan anggota keluarga mereka.

Cerebral palsy merupakan gangguan yang memengaruhi gerakan dan tonus otot atau postur.

Menurut Mayo Clinic, gangguan ini bisa terjadi, karena adanya kerusakan pada otak yang belum matang saat perkembangan anak. Paling sering terjadi sebelum kelahiran anak.

Penyakit ini bisa mengakibatkan seorang anak kehilangan keceriaannya.

Anak-anak dengan cerebral palsy menghadapi masalah terkait pergerakannya.

Secara umum, anak dengan cerebral palsy akan mengalami gangguan pergerakan terait refleks abnormal, floppiness (kelenturan) atau rigiditas (kekakuan) pada tungkai, badan postur abnormal, gerakan tak terkendali, berjalan tak stabil atau bahkan kombinasi dari semua itu.

Efeknya bervariasi. Beberapa anak tak bisa berjalan sehingga mereka harus mendapatkan bantuan.

Beberapa orang dengan cerebral palsy memiliki kecerdasan normal, namun beberapa yang lain cacat intelektual, epilepsi, kebutaan atau tuli.

Gejala

Beberapa masalah gerakan dan koordinasi terkait cerebral palsy di antaranya:

  • Variasi dalam tonus otot (kontraksi otot) seperti kaku atau terlalu terkulai
  • Kurang keseimbangan dan koordinasi otot (ataksia)
  • Tremor atau gerakan tak sadar
  • Gerakan lambat dan menggeliat
  • Keterlambatan terkait ketrampilan motorik seperti mendorong duduk atau merangkak.
  • Menyukai satu sisi tubuh seperti meraih dengan satu tangan atau menyeret kaki sambil merangkak
  • Air liur berlebihan (memiliki masalah dalam menelan)
  • Sulit mengisap atau makan
  • Kesulitan berbicara
  • Kesulitan belajar
  • Kesulitan motorik halus seperti memakai kancing atau mengambil peralatan
  • Kejang

Gangguan otak penyebab cerebral palsy tak berubah seiring waktu karena gejala tak memburuk seiring bertambah usia

Namun, saat usia bertambah, gejala bisa lebih jelas terihat atau mungkin kurang terlihat.

Perlu dipahami, pemendekan otot dan kekakuan otot dapat memburuk jika tak ditangani secara serius.

Penyebab

Cerebral Palsy disebabkan kelainan perkembangan otak sebelum bayi lahir.

Beberapa faktor yang bisa menyebabkan cerebral palsy:

  • Mutasi gen
  • Infeksi ibu
  • Stroke janin
  • Pendarahan otak
  • Infeksi pada bayi
  • Cedera kepala traumatis
  • Kurangnya oksigen

Faktor Risiko

Beberapa risiko anak-anak yang menderita cerebral palsy adalah anak-anak dengan ibu yang memiliki riwayat penyakit TORCH (Toksoplasmosis, Rubella, CMV, dan Herpes), sipilis, infeksi virus zika, dan orang dengan gangguan tiroid.

Selain itu, bayi baru lahir yang terinfeksi bakteri meningitis, ensefalitis virus, ikterus (bayi yang menguning) yang parah dan tak diobati , serta pendarahan otak juga bisa memperbesar resiko cerebral palsy.

Beberapa faktor lain adalah kondisi kelahiran bayi, yakni sungsang, prematur, bayi kembar, dan bayi lahir dengan berat badan rendah.

Pencegahan

Beberapa langkah pencegahan bisa dilakukan untuk mencegah anak menderita cerebral palsy.

Pendegahan itu di antaranya:

  • Melakukan vaksinasi agar terhindar dari penyakit TORCH
  • Menjaga kehamilan sebaik mungkin
  • Rutin berkunjung ke dokter
  • Menghindari terjadinya cedera pada kehamilan
  • Menjauhi alkohol, rokok dan obat-obatan terlarang,

https://www.kompas.com/tren/read/2019/10/31/200800665/apa-itu-cerebral-palsy-kenali-gejala-dan-penyebabnya

Terkini Lainnya

Profil Presiden Iran Ebrahim Raisi, Meninggal Kecelakaan Helikopter

Profil Presiden Iran Ebrahim Raisi, Meninggal Kecelakaan Helikopter

Tren
Bisa Gratis, Ini 7 Alat Bantu Kesehatan yang Ditanggung BPJS Kesehatan

Bisa Gratis, Ini 7 Alat Bantu Kesehatan yang Ditanggung BPJS Kesehatan

Tren
Fakta Jatuhnya Helikopter yang Menewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi

Fakta Jatuhnya Helikopter yang Menewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi

Tren
Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Ini Daftar Korban Lainnya

Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Ini Daftar Korban Lainnya

Tren
Kaki Bayi Sehat Disebut Menunjukkan Refleks Plantar, Apa Itu?

Kaki Bayi Sehat Disebut Menunjukkan Refleks Plantar, Apa Itu?

Tren
Mengapa Presiden Iran Ikut Meresmikan Bendungan di Azerbaijan?

Mengapa Presiden Iran Ikut Meresmikan Bendungan di Azerbaijan?

Tren
Kasus Vina Cirebon, Nirbhaya New Delhi, dan 'No Viral No Justice'

Kasus Vina Cirebon, Nirbhaya New Delhi, dan "No Viral No Justice"

Tren
Kisah Ayah-Anak Berlayar ke Titik Terpencil di Dunia, Ombak dan Badai Bukan Bahaya Terbesar

Kisah Ayah-Anak Berlayar ke Titik Terpencil di Dunia, Ombak dan Badai Bukan Bahaya Terbesar

Tren
Urutan Lengkap 6 Buku Bridgerton Sesuai Kronologi Ceritanya, Beda dari Netflix

Urutan Lengkap 6 Buku Bridgerton Sesuai Kronologi Ceritanya, Beda dari Netflix

Tren
Seluruh Bagian Pesawat Hangus Terbakar, Harapan Presiden Iran Selamat Sangat Tipis

Seluruh Bagian Pesawat Hangus Terbakar, Harapan Presiden Iran Selamat Sangat Tipis

Tren
Ramai soal Pembalut Wanita Bekas Dicuci atau Langsung Dibuang, Ini Kata Dokter

Ramai soal Pembalut Wanita Bekas Dicuci atau Langsung Dibuang, Ini Kata Dokter

Tren
Helikopter yang Membawa Presiden Iran Ditemukan, Seluruh Bagian Hangus Terbakar

Helikopter yang Membawa Presiden Iran Ditemukan, Seluruh Bagian Hangus Terbakar

Tren
Benarkah Pembangunan Tol Jadi Solusi Jalanan Rawan Longsor di Sumatera Barat?

Benarkah Pembangunan Tol Jadi Solusi Jalanan Rawan Longsor di Sumatera Barat?

Tren
6 Fakta Pesawat Latih Jatuh di BSD, Sempat Hilang Kontak

6 Fakta Pesawat Latih Jatuh di BSD, Sempat Hilang Kontak

Tren
Cerita Perempuan di Surabaya, 10 Tahun Diteror Teman SMP yang Terobsesi

Cerita Perempuan di Surabaya, 10 Tahun Diteror Teman SMP yang Terobsesi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke