Ciri utama praktik imperialisme modern dapat dilihat dari adanya penguasaan atau ekploitasi bahan baku di negara jajahan untuk keperluan industri.
Selain itu, praktik imperialisme modern juga melakukan eksploitasi tenaga kerja.
Tenaga kerja diberikan upah serendah mungkin agar bisa menghasilkan keuntungan maksimal untuk negeri induk.
Secara umum, berikut ini ciri-ciri imperialisme modern.
Baca juga: Perbedaan Penjajahan dan Pendudukan
Contoh imperialisme modern adalah imperialisme dan kolonialisme Inggris di negara-negara Afrika dan India.
Tidak hanya itu, praktik imperialisme modern juga terjadi di Indonesia pada masa pemerintah Hindia Belanda.
Contoh imperialisme modern di Indonesia adalah ketika pemerintah Hindia Belanda menerapkan kebijakan tanam paksa (Cultuur Stelsel).
Rakyat pribumi dipaksa untuk menanam tanaman yang laku di pasaran Eropa, seperti teh, kopi, tebu dan nila.
Setelah tanam paksa dihapuskan pada tahun 1870, pemerintah mengeluarkan Undang-Undang Agraria yang mengatur kepemilikan tanah pribumi dan pemerintah.
UU Agraria tersebut juga merupakan pengaruh dari Politik Pintu Terbuka di mana para investor asing diperbolehkan menanamkan modal di Hindia Belanda.
Politik Pintu Terbuka mendorong dibukanya pabrik atau industri baru di Hindia Belanda oleh para pemodal dan pihak swasta.
Baca juga: Negara-negara Pelopor Imperialisme Kuno
Imperialisme modern di Hindia Belanda membawa dampak positif dan negatif terhadap masyarakat pada saat itu.
Imperialisme modern, yang memunculkan industri-industri baru di Hindia Belanda, berdampak positif pada pembangunan fasilitas transportasi.
Misalnya, pembangunan jalan raya, rel kereta api, saluran irigasi, dan jembatan, yang digunakan sebagai pendukung percepatan pengiriman hasil industri.
Kegiatan ekspor dan impor dari luar juga menambah pengetahuan rakyat Hindia Belanda mengenai barang-barang yang dibawa masuk kedalam negeri.
Di sisi lain, praktik imperialisme modern juga membawa pengaruh buruk kepada rakyat pribumi.
Imperialisme modern membuat rakyat pribumi sengsara dan tertekan karena dituntut untuk bekerja keras dengan upah yang rendah.
Eksploitasi besar-besaran terhadap tenaga kerja pribumi menyebabkan penurunan kesejahteraan.
Referensi: