Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tujuan Imperialisme Modern

Kompas.com - 23/11/2023, 12:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Imperialisme modern adalah praktik imperialisme yang muncul pertama kali pada abad ke-18, tepatnya setelah Revolusi Industri.

Jika sebelumnya imperialisme kuno dilandasi dengan semboyan 3G (gold, glory, dan gospel), imperialisme modern didorong oleh motivasi ekonomi yang berpusat pada industrialisasi.

Pada awalnya, praktik imperialisme bertujuan untuk menyebarkan ide-ide dan kebudayaan barat ke seluruh dunia.

Namun, seiring berjalannya waktu, tujuan imperialisme berangsur-angsur mulai berubah.

Lantas, apa tujuan imperialisme modern?

Baca juga: Pengertian Imperialisme dan Bentuknya

Tujuan imperialisme modern

Tujuan imperialisme modern adalah memperoleh bahan mentah untuk bahan industri.

Imperialisme modern dimulai setelah Revolusi Industri di Inggris sekitar tahun 1870-an.

Industri besar-besaran yang timbul akibat Revolusi Industri ini membutuhkan bahan mentah cukup banyak dan juga pangsa pasar luas.

Hal inilah yang menjadi faktor pendorong terjadinya imperialisme modern, yakni adanya kelebihan modal dan barang di negara-negara barat.

Selepas tahun 1870-an, negara-negara Eropa mulai berlomba-lomba mencari daerah jajahan di wilayah Asia, Amerika, dan Afrika.

Mereka mencari wilayah jajahan yang dapat dijadikan sebagai wilayah penyuplai bahan baku dan juga sebagai daerah pemasaran hasil industri mereka.

Contoh dari imperialisme modern adalah ketika Inggris berusaha menjajah Afrika untuk menanggapi tuntutan negaranya.

Sebab, masyarakat setempat didorong untuk menanam tanaman yang laku keras di pasar Eropa, seperti kapas.

Tidak hanya mengeksploitasi sumber daya alam untuk dijadikan bahan baku industrinya, Inggris juga mengeksploitasi tenaga kerja setempat yang dapat dibayar dengan murah.

Selain itu, sejumlah negara Eropa lainnya, seperti Jerman yang maju dalam industri besi dan baja, juga memilih Afrika dan Asia sebagai sasaran mereka.

Baca juga: Hubungan Revolusi Industri dan Imperialisme Modern

Soekarno pernah mengungkapkan ciri-ciri dari imperialisme modern, yaitu:

  • Politik Devide et Impera (politik pecah belah) pemerintah Hindia Belanda
  • Penduduk asli tetap dibiarkan mengalami kemunduran
  • Orang Belanda merasa lebih tinggi daripada orang Indonesia
  • Politik asosiasi, yaitu politik yang mencoba meyakinkan masyarakat bahwa kepentingan rakyat sama dengan kepentingan kaum imperialisme

Disebutkan pula bahwa imperialisme modern merupakan salah satu upaya untuk merebut pasar dunia.

 

Referensi:

  • Aesyah, S. Nur. (2020). Eropa Modern. Semarang: Alprin.
  • Suryanegara, Ahmad Mansur. (2018). Api Sejarah Volume 1. Bandung: Suryadinasti.
  • Prof. Dr. H. J. Suyuthi Pulungan, M.A. (2022). Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: Amzah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com