KOMPAS.com - Megawati Soekarnoputri adalah Presiden ke-5 Republik Indonesia, yang memimpin dari tahun 2001 hingga 2004.
Wakil Presiden Megawati saat itu adalah Hamzah Haz.
Megawati dikenal sebagai sosok presiden perempuan pertama Indonesia, dan masih menjadi satu-satunya presiden perempuan RI hingga saat ini.
Berikut ini sejarah perjalanan Megawati Soekarnoputri menjadi Presiden RI.
Baca juga: Keberhasilan Megawati Soekarnoputri pada Masa Reformasi
Megawati Soekarnoputri adalah putri sulung Soekarno, presiden pertama RI.
Ia lahir di Yogyakarta pada 23 Januari 1947, dengan nama Dyah Permata Megawati Soekarnoputri.
Mulanya, Megawati dan suami keduanya, Taufiq Kiemas, adalah pengelola SPBU di Jakarta.
Pada 1980-an, Mega bergabung ke partai setelah dibujuk oleh Sabam Sirait, melalui suaminya.
Mega tidak lantas setuju untuk masuk ke kancah politik Indonesia, karena langkah itu sama saja mengingkari kesepakatan dengan keluarganya.
Akibat trauma politik di masa lalu, putra-putri Soekarno pernah bersepakat untuk tidak terjun ke dunia politik.
Pada 1987, Megawati akhirnya masuk dalam daftar calon anggota DPR dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI).
Meski tergolong pendatang baru, Mega terpilih menjadi anggota DPR/MPR.
Baca juga: Indonesia Pernah Tidak Punya Wakil Presiden
Pada pertengahan 1990-an, terjadi dualisme kepemimpinan di dalam tubuh PDI.
Meski Megawati telah terpilih sebagai Ketua Umum PDI melalui Kongres di Surabaya pada 1993, pemerintah mengakui Soerjadi sebagai Ketua Umum PDI yang sah.
Permasalahan itu tidak hanya menimbulkan bentrok yang dikenal sebagai Peristiwa Kudatuli 27 Juli 1996, tetapi juga menjegal PDI pimpinan Mega tidak bisa ikut Pemilu 1997.