Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Penyebab Terjadinya Perlawanan Singaparna?

Kompas.com - 24/01/2024, 18:00 WIB
Endang Mulyani,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.COM - Perlawanan Singaparna adalah sebuah pemberontakan yang dipimpin Kyai Haji Zaenal Mustafa melawan Jepang dan tejadi pada 25 Februari 1944.

Pada 1943, Kyai Haji Zaenal Mustofa dan pengikutnya mulai membuat rencana untuk melakukan perlawanan terhadap Jepang.

Namun, Jepang tidak henti-hentinya mengintai dan melakukan pengawasan ketat pada pesantren Sukamanah yang dipimpin Kyai Haji Zaenal Mustofa.

Oleh karena itu, rencana Perlawanan Singaparna telah lebih dulu diketahui Jepang.

Baca juga: Mengapa KH Zainal Mustafa Melakukan Perlawanan terhadap Jepang?

Senjata dari besi tajam yang dibuat para pengikut Kyai Haji Zaenal Mustofa telah dirampas Jepang, sehingga mereka hanya bisa menggunakan bambu runcing untuk melawan serangan tentara Jepang.

Dengan keterbatasan persenjataan dan jumlah pasukan, rakyat Singaparna pun terpaksa menyerah kepada Jepang.

Perlawanan Singaparna dipadamkan Jepang, puluhan santri meninggal dunia, dan sebagian lainnya ditangkap serta disiksa. 

Adapun Kyai Haji Zaenal Mustofa juga ditangkap Jepang dan dijatuhi hukuman mati.

Lantas, apa yang sebenarnya melatarbelakangi Perlawanan Singaparna?

Penyebab Perlawanan Singaparna

Agama dan rasa nasionalisme menjadi faktor utama yang mendorong rakyat Singaparna untuk melakukan perlawanan terhadap Jepang.

Rakyat Singaparna terkenal dengan kebenciannya terhadap kolonialisme. Mereka juga mempunyai semagat kemerdekaan yang kuat.

Rasa cinta tanah air inilah yang kemudian melatarbelakangi pecahnya Perlawanan Singaparna.

Berikut ini beberapa penyebab Perlawanan Singaparna:

Pemaksaan melakukan seikerei

Alasan yang paling kuat rakyat Singaparna untuk menentang pemerintahan diktator Jepang berasal dari alasan-alasan agama.

Sebab, pemerintah Jepang memberlakukan kewajiban Seikerei, yaitu membungkuk hormat ke arah Jepang, yang juga mengandung arti perintah untuk menyembah matahari.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com