Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bentuk Perlawanan KH Zainal Mustafa terhadap Jepang

Kompas.com - 17/11/2023, 19:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Zainal Mustafa adalah pemimpin sebuah pesantren yang berada di Tasikmalaya.

Selain itu, ia juga merupakan seorang pejuang Islam pertama dari Jawa Barat yang berani melakukan perlawanan terhadap Jepang pada 1944.

Bagaimana bentuk perlawanan KH Zainal Mustafa terhadap Jepang?

Baca juga: KH Zainal Mustafa, Pemimpin Perlawanan Rakyat Singaparna

Membentuk pasukan tempur sukamanah

Sejak Jepang menduduki Indonesia pada 1942, KH Zainal Mustafa sudah menunjukkan ketidaksukaannya.

KH Zainal Mustafa menentang keras pelaksanaan seikerei, yaitu memberi hormat kepada kaisar Jepang dengan cara menundukkan badan.

Ia memegang teguh keyakinannya bahwa praktik seikerei ini termasuk bentuk menduakan Tuhan atau yang dalam ajaran Islam disebut musyrik.


Selain itu, Mustafa juga sangat menolak adanya romusha (kerja paksa).

Sebab, menurut Mustafa, romusha sangat tidak manusiawi dan merusak martabat bangsa Indonesia.

Dalam melawan tentara Jepang, KH Zainal Mustafa membentuk pasukan tempur sukamanah pada 25 Februari 1944.

Pasukan ini melakukan perlawanan terhadap Jepang dengan cara menculik para pembesar Jepang di Tasikmalaya, melakukan sabotase, dan memutus kawat-kawat telepon sehingga militer Jepang tidak dapat berkomunikasi.

Untuk melancarkan aksinya ini, Mustafa juga meminta para santrinya untuk membuat bambu runcing dan golok sekaligus berlatih silat.

Namun sayangnya, rencana pemberontakan Mustafa berhasil diketahui oleh Jepang.

Pihak Jepang kemudian berniat untuk menangkap KH Zainal Mustafa karena dianggap mengancam keberadaan mereka di Indonesia.

Akan tetapi, aksi penangkapan itu berujung kegagalan.

Baca juga: Zainal Mustafa: Latar Belakang dan Perlawanan terhadap Penjajah

Justru mereka ditahan di kediaman KH Zainal Mustafa dan baru dibebaskan pada 25 Februari 1944.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com