Masih di hari yang sama, pukul 13.00, datang empat opsir Jepang yang meminta Mustafa segera menghadap pemerintah Jepang di Tasikmalaya.
Namun, Mustafa dengan tegas menolak permintaan tersebut sehingga terjadilah kerusuhan.
Dalam peristiwa ini, sebanyak tiga opsir Jepang tewas di tempat dan satu orang dibiarkan hidup untuk menyampaikan pesan ultimatum Mustafa kepada Jepang.
Lewat ultimatum itu, Mustafa meminta pihak Jepang untuk memerdekakan Pulau Jawa.
Akibatnya, perang pecah antara Jepang dengan KH Zainal Mustafa beserta para santrinya.
Meskipun pada awalnya pasukan ini unggul, pada akhirnya KH Zainal Mustafa berhasil ditangkap oleh Jepang.
KH Zainal Mustafa dinyatakan bersalah dan dieksekusi pada 25 Oktober 1944.
Referensi: