Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Saja Golongan yang Menentang Jepang?

Kompas.com - 06/01/2024, 21:00 WIB
Endang Mulyani,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.COM - Kekejaman Jepang selama menjajah Indonesia, mendorong munculnya banyak protes dan pemberontakan berbagai kelompok pribumi.

Kelompok tersebut muncul karena rasa ketidakpuasan atas kebijakan dan peraturan yang Jepang terapkan di Indonesia.

Baca juga: Taktik Perang Jepang dalam Penyerangan di Pearl Harbor

Ada perlawanan yang legal dan ilegal sebagai bentuk protes dan menentang pemerintah militer Jepang di Indonesia.

Kelompok-kelompok yang dianggap ilegal cenderung terorganisasi dengan baik, tertutup, dan memiliki hubungan dengan pejabat tinggi pemerintah. Meski begitu, pemberontakan bawah tanah ini tidak bersenjata.

Karena bergerak secara rahasia, para pemimpin pergerakan nasional dapat terhindar dari kebrutalan Jepang.

Sebab, Jepang tidak akan segan-segan menyiksa atau membunuh siapa pun yang berani menentang kebijakan mereka.

Siapa saja kelompok dan golongan yang menentang Jepang?

Kelompok Sukarni

Sebagai anggota barisan propaganda Jepang atau Sendenbu, Sukarni adalah orang yang berpengaruh dalam pergerakan.

Oleh karena itu, ia pun memiliki banyak anggota dalam kelompok pergerakan yang dibentuknya.

Kusnaeni, Adam Malik, Pandu Wiguna, Chaerul Saleh, dan Maruto Nitimihardjo adalah bagian dari organisasi ini.

Pergerakan yang dilakukan oleh komplotan Sukarni ada di mana-mana.

Mereka melakukan banyak hal, termasuk membongkar tipu daya Jepang, mengumpulkan jiwa-jiwa revolusioner, dan menyebarkan nilai-nilai kebebasan.

Sebagai jalan pergerakan, Kelompok Sukarni juga mendirikan asrama politik 'Angkatan Baru Indonesia' di Menteng 31.

Di asrama itu, para remaja Indonesia menerima pendidikan yang lengkap, termasuk instruksi tentang masalah politik, dari pengajar-pengajar mumpuni, seperti Achmad Soebardjo, Moh. Hatta, dan Soekarno.

Baca juga: Peran Sukarni dalam Kemerdekaan Indonesia

Kelompok Sjahrir

Sutan Sjahrir bertanggung jawab atas kelompok ini. Orang-orang dalam kelompok Sjahrir condong ke kanan atau sosialis.

Sejak awal, kelompok ini menegaskan bahwa mereka menentang Jepang. Langkah-langkah yang diambil Sjahrir dan kelompoknya untuk melakukan perlawanan sangat berisiko. 

Selain Sjahrir, ada Soekarno, Hatta, Iwa Kusumasumantri, dan Achmad Soebardjo, yang juga mengajar di asrama Indonesia Merdeka milik Angkatan Laut Jepang (Kaigun).

Para pendukung kelompok ini adalah orang-orang terpelajar dan berasal dari berbagai tempat di Indonesia.

Kelompok ini terdiri dari para pelajar dan mahasiswa dari Jakarta, Surabaya, Garut, dan kota-kota besar lainnya.

Baca juga: Mengapa Sutan Syahrir Tidak Menghadiri Proklamasi Kemerdekaan?

Kelompok Amir Sjariffudin

Amir Sjarifudin adalah orang yang sangat menentang fasisme Jepang. Dia membuat perubahan besar dengan membentuk jaringan klub-klub pemuda.

Melalui kerja samanya dengan Soekarno dan Hatta, ia secara rahasia mempersiapkan rakyat melawan Jepang.

Karena pergerakannya itu, Amir Sjarifudin sempat ditangkap dan dipenjara oleh pemerintah Jepang.

Baca juga: Latar Belakang Lahirnya Pergerakan Nasional

Kelompok Kaigun

Kelompok ini dipimpin oleh Achmad Soebardjo dan terdiri dari orang-orang Indonesia yang bekerja di Angkatan Laut Jepang.

Achmad Soebardjo adalah orang yang sangat penting di Angkatan Laut ketika Jepang menguasai Indonesia.

Di Jakarta, ia bertanggung jawab atas Biro Penelitian Kaigun Bukanfu yang merupakan kantor penghubung Angkatan Laut.

Kantor ini memiliki perangkat organisasi yang tersebar di seluruh Jawa.

Hal ini membuat jaringan perjuangan kelompok Kaigun untuk meraih kemerdekaan menjadi sangat besar.

Kelompok ini selalu mengajarkan para pemuda untuk bangga terhadap negaranya.

Achmad Soebardjo, A.A. Maramis, Samsi, dan Buntaran Martoatmodjo termasuk dalam kelompok ini.

Baca juga: Alexander Andries Maramis: Peran dan Perjuangannya

Selain kelompok-kelompok ilegal di atas, ada juga organisasi-organisasi legal, seperti Gerakan 3A, Putera, Jawa Hokokai, MIAI, PETA, dan Heiho, yang akhirnya digunakan untuk mendukung perlawanan bangsa Indonesia terhadap Jepang.

Referensi:

  • F, Armelia. (2019). Pendudukan Jepang Di Indonesia. Semarang: Alprin
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com