Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taktik Perang Jepang dalam Penyerangan di Pearl Harbor

Kompas.com - 26/08/2023, 12:00 WIB
Rebeca Bernike Etania,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyerangan Pearl Harbor oleh Angkatan Laut Kekaisaran Jepang telah menciptakan jejak sejarah yang tak terhapuskan. 

Tentara Jepang menyerang Pearl Harbor pada Minggu, 7 Desember 1941, sekitar pukul 07.48 waktu setempat.

Namun, keberhasilan penyerangan ini tidak lepas dari taktik rahasia yang diterapkan oleh Jepang, termasuk penggunaan mata-mata untuk mengamati dan memantau tentara Amerika Serikat.

Bagaimana taktik mata-mata Jepang berhasil mengubah dinamika perang melawan Amerika Serikat?

Baca juga: Arti Penting dan Posisi Pearl Harbor bagi Jepang

Menyusup ke dalam rangkaian informasi Amerika

Taktik yang sangat penting yang digunakan oleh mata-mata Jepang adalah strategi penyusupan ke dalam sistem informasi militer Amerika.

Melalui taktik ini, mereka berhasil memperoleh informasi berharga mengenai kekuatan, posisi, dan rencana Amerika Serikat di Pangkalan Angkatan Laut Pearl Harbor.

Informasi ini mampu memberikan wawasan mendalam yang diperlukan untuk menyusun rencana penyerangan yang matang dan tak terduga.

Salah satu contohnya adalah ketika mata-mata Jepang berhasil meretas dan mendapatkan akses ke jaringan komunikasi militer Amerika Serikat.

Lewat akses ini, mereka dapat mengetahui rencana persiapan pertahanan Pearl Harbor yang diungkapkan dalam komunikasi tersebut.

Informasi ini menjadi landasan untuk merencanakan serangan lebih efektif dengan memanfaatkan kelemahan Amerika.

Dengan memanfaatkan kecerdasan taktis dan kemampuan teknis, mata-mata Jepang berhasil mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang situasi lawan hingga pada akhirnya membantu merancang serangan sukses dan tak terduga di Pearl Harbor.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Hancurnya Pearl Harbor yang Mengubah Cerita PD II

Pemanfaatan kode rahasia Jepang

Pemanfaatan Kode Rahasia Jepang menjadi bagian penting dalam strategi komunikasi yang dijalankan oleh negara itu.

Mata-mata Jepang memiliki peran sentral dalam memastikan bahwa informasi yang dienkripsi dengan kode rahasia ini berhasil sampai ke komando Jepang tanpa terdeteksi oleh pihak musuh, termasuk Amerika Serikat.

Salah satu contoh pemanfaatan kode rahasia ini adalah dalam peristiwa menjelang serangan Pearl Harbor pada 1941.

Jepang menggunakan kode rahasia yang dikenal sebagai Kode Jepang atau Kode Kotor (JN-25) untuk mengirimkan informasi tentang rencana serangan kepada unit-unit militer dalam operasi tersebut.

Kode ini dirancang dengan kompleksitas tinggi sehingga sulit bagi Amerika Serikat untuk memecahkannya dan membaca pesan-pesan yang terkandung di dalamnya.

Pemanfaatan kode rahasia ini memberikan keuntungan strategis kepada Jepang karena mereka dapat berkomunikasi secara efektif tanpa memberikan petunjuk kepada musuh tentang rencana atau taktik mereka.

Namun, Amerika Serikat akhirnya berhasil memecahkan beberapa kode Jepang yang berkontribusi dalam pemahaman lebih lanjut tentang niat dan rencana mereka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com