Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taktik Perang Jepang dalam Penyerangan di Pearl Harbor

Kompas.com - 26/08/2023, 12:00 WIB
Rebeca Bernike Etania,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Memonitor aktivitas pangkalan militer

Memonitor aktivitas pangkalan militer merupakan salah satu strategi yang digunakan oleh mata-mata Jepang untuk mendapatkan informasi tentang kesiapan dan pergerakan militer Amerika Serikat di sekitar Pearl Harbor.

Mata-mata Jepang berupaya mengumpulkan data tentang pergerakan kapal-kapal perang, pesawat-pesawat militer, dan aktivitas lain di pangkalan tersebut melalui pengintaian langsung.

Dengan mendapatkan informasi yang akurat dan terkini tentang situasi di Pearl Harbor, mata-mata Jepang mampu memahami tingkat kesiapan dan potensi tindakan dari pihak Amerika Serikat.

Informasi ini menjadi penting dalam menyusun rencana serangan yang tepat waktu dan efektif.

Misalnya, mata-mata Jepang dapat melaporkan pergerakan kapal-kapal besar atau persiapan penerbangan pesawat militer yang dapat menjadi target utama serangan mereka.

Mata-mata kemudian memberikan informasi kepada komando Jepang tentang waktu yang tepat untuk melancarkan serangan mendalam.

Dengan demikian, Jepang dapat merencanakan serangan terkoordinasi dan berdasarkan informasi akurat sehingga memberi mereka keuntungan taktis yang signifikan.

Baca juga: Arti Penting dan Posisi Pearl Harbor bagi Jepang

Mempelajari pola pergerakan

Mempelajari pola pergerakan merupakan taktik yang dimanfaatkan oleh mata-mata Jepang dalam upaya mengumpulkan intelijen sebelum melancarkan serangan.

Selain memantau pangkalan militer, mata-mata Jepang juga melakukan analisis terhadap pola pergerakan tentara Amerika Serikat.

Dengan mempelajari jadwal rutin dan posisi pasukan Amerika, mereka dapat mencari celah dan peluang terbaik untuk melancarkan serangan dengan efektif.

Selain itu, Jepang mampu memiliki pemahaman mendalam tentang pola pergerakan musuh.

Mata-mata Jepang juga dapat mengidentifikasi titik-titik lemah dalam pertahanan Amerika Serikat.

Deangan demikian, Jepang dapat menentukan saat yang paling tepat untuk menyerang, baik dalam hal waktu maupun lokasi.

Pemilihan Minggu pagi dalam penyerangan ini juga ditentukan karena beberapa faktor yang didapatkan dari mata-mata Jepang.

Minggu pagi dianggap sebagai waktu santai karena beberapa tentara menghabiskan Sabtu malam untuk bersosialisasi.

Selain itu, Minggu pagi adalah waktu untuk beribadah yang dapat mempengaruhi kesiapan pasukan militer. Hal ini juga digambarkan dalam film Pearl Harbor.

Contoh lain, jika mata-mata Jepang mengetahui pola pergerakan kapal perang Amerika Serikat di sekitar Pearl Harbor, mereka dapat mengatur serangan torpedo atau serangan udara pada saat yang paling tidak terduga.

Dengan begitu, Jepang bisa merusak kejutan dan keuntungan taktis yang dimiliki Amerika.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com