Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Intifada Kedua, Cara Israel Mengukuhkan Pendudukannya

Kompas.com - 21/11/2023, 21:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber Al Jazeera

Akhir Intifada Kedua

Menurut Buttu, perlawanan rakyat Palestina dalam Intifada Kedua sebenarnya tidak banyak melibatkan kekerasan.

Namun, narasi yang disuguhkan media-media Barat selalu menyoroti bom bunuh diri rakyat Palestina, serangan roket kelompok perlawanan Palestina, dan pelibatan penembak jitu.

Baca juga: Kenapa Negara-Negara Arab Tidak Membantu Palestina?

Faktanya, serangan mematikan yang dilemparkan Israel untuk menanggapi protes membuat jumlah korban di pihak Palestina lebih banyak.

Menurut Pusat Hak Asasi Manusia Palestina, sedikitnya 4.973 warga Palestina terbunuh selama Intifada Kedua.

Di antara korban tewas, terdapat 1.262 anak-anak, 274 perempuan, dan 32 tenaga medis.

Selain itu, data Defence for Children International, sebuah organisasi independen yang melindungi hak-hak anak yang berbasis di Swiss, menunjukkan bahwa lebih dari 10.000 anak-anak Palestina mengalami luka selama lima tahun Intifada Kedua.

Amnesty International menemukan bahwa sebagian besar korban di pihak Palestina adalah warga sipil, dan 80 persen dari mereka yang terbunuh di bulan pertama sebenarnya tidak menimbulkan bahaya yang mengancam pasukan Israel.

Oleh rakyat Palestina, Intifada Kedua dinilai sebagai cara licik Israel untuk mengukuhkan pendudukannya.

Setelah Intifada Kedua, hubungan Israel-Palestina terus memburuk. Peristiwa ini dipandang sebagai penanda berakhirnya proses perdamaian Israel dan Palestina yang diupayakan sejak era 1990-an.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com