Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hizbullah, Musuh Bebuyutan Israel Asal Lebanon

Kompas.com - 09/11/2023, 20:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber AP,Kompas.com

KOMPAS.com - Hezbollah atau Hizbullah adalah kelompok paramiliter yang paling berpegaruh di Lebanon.

Hizbullah didirikan pada 1982 dengan tujuan utama melawan pendudukan Israel di Lebanon Selatan.

Pada perkembangannya, jangkauan misi Hizbullah meluas, tetapi masih dengan fokus membendung pengaruh Barat, khususnya Amerika Serikat (AS), dan Israel.

Selama empat dekade, Hizbullah tidak hanya melawan Israel di Lebanon, tetapi mengawasi segala aktivitas Israel di berbagai negara, termasuk di Jalur Gaza.

Hizbullah disokong Iran dan merupakan kartu strategis yang menjadi kepanjangan tangan kepentingan Iran di Timur Tengah.

Oleh Israel, AS, dan sekutu-sekutunya, Hizbullah dianggap sebagai kelompok teoris.

Baca juga: Siapa itu Kelompok Hamas?

Bagaimana Hizbullah menjadi musuh bebuyutan Israel?

Hezbollah atau Hizbullah berarti Partai Tuhan. Kelompok ini didirikan pada 1982 oleh kelompok bersenjata Muslim Syiah dan didanai oleh Iran untuk melawan invasi Israel ke Lebanon.

Melansir Kompas Nasional, tujuan Hizbullah pada awalnya adalah untuk melawan pendudukan Israel di Lebanon Selatan.

Di Lebanon, Hizbullah menjelma sebagai salah satu kelompok politik dan militer yang paling berpengaruh dan banyak didukung oleh Muslim Syiah.

Bahkan ada yang menyebut Hizbullah sebagai "negara di dalam negara", karena memiliki jaringan politik dan militer yang luas.

Baca juga: Apa Itu Brigade Al-Qassam?

Sejak 1992, Hizbullah dipimpin oleh Hassan Nasrallah, setelah pendahulunya terbunuh dalam serangan Israel.

Nasrallah tidak hanya menjadi Sekretaris Jenderal Hizbullah, tetapi berdiri sebagai salah satu tokoh politik paling berpengaruh di Lebanon.

Tujuan Hizbullah untuk mengakhiri pendudukan Israel di Lebanon Selatan tercapai pada tahun 2000.

Pamor Nasrallah dan Hizbullah semakin naik ketika berhasil menyergap patroli Israel di perbatasan Israel-Lebanon pada Juli 2006.

Dalam sergapan tersebut, dua tentara Israel ditangkap dengan harapan dapat terjadi kesepakatan pertukaran tahanan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com