Empat tokoh terkemuka, yaitu Soekarno, Moh. Hatta, Mas Mansyur, dan Ki Hajar Dewantara, memimpin Putera.
Organisasi ini juga bertugas untuk memperbaiki bidang sosial ekonomi masyarakat Indonesia.
MIAI adalah organisasi Islam yang kembali dibuat pada masa pemerintahan Jepang pada 4 September 1942.
Organisasi ini berfungsi sebagai wadah silaturahmi, dialog, dan musyawarah tentang hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan umat.
Semboyan MIAI yang terkenal adalah 'Berpegang teguhlah kamu sekalian pada tali Allah dan janganlah berpecah belah'.
Jepang menghidupkan kembali MIAI dengan harapan dapat memobilisasi masyarakat, terutama kalangan muslim, untuk mendukung perang.
Organisasi ini dibentuk oleh Panglima Tentara ke-16, Jenderal Kumaikici Harada, dengan tujuan menyatukan semangat rakyat secara fisik dan spiritual agar mereka setia mendukung Jepang.
Organisasi ini dikelola langsung oleh pemerintahan Jepang dan menempatkan Soekarno dan Hasyim Asyari sebagai penasihat.
Struktur organisasi ini mencakup berbagai tingkat, mulai dari daerah hingga desa-desa, dan terdiri dari berbagai himpunan dengan berbagai bidang profesi yang ada di Indonesia.
Referensi: