Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tjarda van Starkenborgh Stachouwer, Gubernur Jenderal Hindia Belanda Terakhir

Kompas.com - 04/10/2023, 09:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber Kompas.id

Selama menjabat Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Tjarda berusaha mempertahankan netralitasnya.

Ia pun menjadi sosok yang dipandang tinggi, baik derajat maupun moralnya. Bukan saja oleh kolega-koleganya, tetapi juga oleh kalangan pergerakan nasionali Indonesia.

Menyerahkan Indonesia kepada Jepang

Pada 11 Januari 1942, Kota Tarakan di Kalimantan Utara jatuh ke tangan Jepang.

Tjarda van Starkenborgh Stachouwer kemudian menyatakan perang terhadap Jepang dan mengerahkan segala kemampuannya untuk mempertahankan Indonesia, imperium Belanda terbesar di Asia.

Usahanya yang juga telah didukung pasukan Sekutu masih gagal untuk menjinakkan kekuatan Jepang.

Di saat-saat terakhir, Tjarda memerintahkan Letnan Gubernur Jenderal Hubertus van Mook untuk melarikan diri ke Australia.

Baca juga: Garis Van Mook, Batas antara Wilayah RI dan Daerah Pendudukan Belanda

Van Mook inilah yang nantinya mengisi jabatan Gubernur Jenderal di pengasingan.

Tjarda juga memerintahkan Laksamana Condrad Emil Lambert Helfrich menuju Sri Lanka dan pengungsian beberapa pejabat ke Australia.

Tjarda sendiri, bersama keluarganya, memilih menunggu pasukan Jepang, yang telah menjebol pertahanan laut dalam Perang Laut Jawa (1-7 Maret 1942).

Ia kemudian menyerahkan pimpinan perang ke tangan Jenderal Hein teer Poorten, komandan KNIL.

Jenderal Hitoshi Imamura mengirim perwakilan kepada Belanda untuk menyampaikan keinginannya mengadakan perjanjian.

Letnan Jenderal Ter Poorten sempat meminta Tjarda menolak permintaan Jenderal Imamura.

Mendengar penolakan itu, Jenderal Imamura mengeluarkan ultimatum, bila pada pagi hari 8 Maret 1942 pukul 10.00 para petinggi Belanda belum berada di Kalijati, maka Bandung akan dibom sampai hancur.

Saat itu, Bandung menjadi pusat pemerintahan setelah Jakarta ditaklukkan Jepang pada 1 Februari 1942.

Karena itu, Letnan Jenderal Ter Poorten dan Tjarda akhirnya menandatangani Perjanjian Kalijati, yang isinya menyatakan bahwa Belanda menyerahkan wilayah Indonesia seluruhnya kepada Jepang tanpa syarat.

Baca juga: Hein ter Poorten, Wakil Belanda dalam Perjanjian Kalijati

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com