Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Lama Belanda Menjajah Indonesia?

Kompas.com - 01/09/2023, 10:00 WIB
Rebeca Bernike Etania,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Indonesia seringkali disebut pernah dijajah Belanda selama 350 tahun, sebelum akhirnya merdeka pada 17 Agustus 1945.

Namun, pernyataan yang menyebut bahwa Belanda menjajah Indonesia 350 tahun, ternyata tidaklah benar.

Lantas, sebenarnya berapa lama Belanda menjajah Indonesia?

Baca juga: Alasan VOC Ingin Menguasai Banten

Ekspedisi awal Belanda ke Nusantara

Belanda kali pertama menginjakkan kaki di Nusantara pada 27 Juni 1596, melalui ekspedisi pelayaran yang dipimpin Cornelis de Houtman.

Ekspedisi ini menandai awal dari interaksi Eropa dengan wilayah Nusantara dan memiliki dampak yang signifikan dalam perdagangan.

Dalam ekspedisi ini, tujuan utama Cornelis de Houtman adalah memperoleh informasi tentang sumber-sumber rempah-rempah di wilayah Nusantara.

Pada saat itu, rempah-rempah, seperti cengkeh, lada, dan lainnya, memiliki nilai sangat tinggi di pasar Eropa.

Eropa pada masa itu sangat tertarik pada rempah-rempah karena memiliki nilai ekonomi besar dan dianggap sebagai komoditas mewah dengan permintaan tinggi.

Namun, sebenarnya ekspedisi pertama Belanda ke Nusantara sebenarnya tidak berjalan mulus.

Banyak awak kapal Belanda ditangkap dan ditahan sehingga De Houtman harus membayar denda untuk membebaskan mereka.

Setelah itu, De Houtman melanjutkan ekspedisi ke Bali. Mereka sampai di Bali pada 26 Februari 1597.

Dari Bali, tim ekspedisi De Houtman kemudian memutuskan kembali ke Belanda dan sampai di sana pada Agustus 1597.

Dari 249 awak kapal yang berangkat dalam misi ekspedisi ini, hanya ada 89 orang yang berhasil pulang ke Belanda.

Munculnya VOC

Kemudian, Pada 20 Maret 1602, suatu tonggak bersejarah terjadi dengan didirikannya Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) atau Perusahaan Hindia Timur Bersatu.

VOC merupakan lembaga dagang Belanda yang memiliki tujuan utama untuk mengendalikan dan memonopoli perdagangan di wilayah Asia, termasuk wilayah-wilayah yang kemudian menjadi bagian dari Indonesia.

VOC didirikan sebagai hasil dari penggabungan beberapa perusahaan dagang Belanda yang sebelumnya telah aktif di wilayah Hindia Timur.

Tujuan utama pembentukan VOC adalah mengumpulkan modal dan sumber daya yang lebih besar guna mengadakan operasi perdagangan lebih efektif dan menguntungkan.

VOC menjadi salah satu lembaga dagang terbesar dan terkuat pada zamannya.

Dengan dukungan dari pemerintah Belanda, VOC memperoleh hak monopoli dalam berbagai aspek perdagangan dan ekonomi di wilayah Hindia Timur.

Sebagai lembaga perdagangan yang memiliki cakupan luas, VOC memiliki hak istimewa dalam perdagangan rempah-rempah.

VOC juga memiliki hak untuk menjalankan tindakan militer, menjalankan pemerintahan, mengadakan perjanjian diplomatik, dan membentuk koloni di wilayah-wilayah yang dikuasainya.

Dengan demikian, VOC tidak hanya menjadi pelaku ekonomi, tetapi juga memiliki peran besar dalam aspek-aspek politik dan sosial di wilayah Hindia Timur.

Namun, perlu dicatat bahwa meskipun VOC memiliki kendali besar atas wilayah Hindia Timur, pada awalnya Indonesia masih belum berada di bawah kendali langsung pemerintah Belanda.

Oleh karena itu, penjajahan Belanda di Indonesia pun tidak bisa dihitung mulai terjadi sejak masa VOC.

Terlebih, tidak semua wilayah di Nusantara telah berhasil ditaklukkan VOC pada waktu bersamaan.

Berbagai perlawanan dilakukan di banyak daerah untuk menolak imperialisme dan kolonialisme Belanda di wilayah Nusantara.

Baca juga: Mengapa VOC Mendapat Hak Istimewa?

Bubarnya VOC, dimulainya kolonialisme Belanda

Pada 31 Desember 1799, VOC secara resmi bubar. Momen ini menandai akhir dari era VOC yang telah lama mendominasi perdagangan dan aktivitas di Hindia Belanda.

Dengan bubarnya VOC, kepulauan Nusantara mengalami pergeseran signifikan.

Dalam proses yang tidak terjadi dengan serta merta, pemerintahan Hindia Belanda pun berganti kepemimpinan.

Pada awal abad ke-19, pemerintah Belanda mulai mengambil alih wilayah Hindia Belanda.

Dalam transisi ini, Hindia Belanda mulai berada di bawah pemerintahan langsung dari Belanda.

Transformasi ini tidak hanya mencakup aspek politik, tetapi juga sosial, ekonomi, dan budaya.

Meskipun proses ini memakan waktu, dampaknya mulai terasa di berbagai bidang kehidupan di seluruh wilayah Indonesia.

Penjajahan Belanda yang sebelumnya melalui perantara VOC, kini terjadi secara langsung melalui tangan pemerintah Belanda.

Setelah itu, pemerintah kolonial Hindia Belanda berusaha melakukan konsolidasi kekuasaannya dari satu tempat ke tempat lainnya.

Meski demikian, upaya Belanda menjajah seluruh wilayah Nusantara tidak berjalan mulus karena banyak perlawanan yang terjadi di berbagai daerah.

Berapa lama Belanda menjajah Indonesia?

Jika merujuk pada awal kedatagan Cornelis de Houtman pada 1596 hingga Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang pada 1942, durasi penjajahan belum mencapai angka 350 tahun, tepatnya hanya 346 tahun.

Namun, angka itu tentu tidak bisa diterima karena saat kali pertama Cornelis de Houtman datang, Belanda belum dapat dikatakan telah menjajah Indonesia.

Secara faktual, penjajahan yang dilakukan secara langsung oleh pemerintah Belanda baru dimulai pada abad ke-19, setelah VOC dibubarkan dan dibentuknya pemerintah kolonial Hindia Belanda.

Sebab, VOC bukanlah entitas pemerintahan Belanda, melainkan sebuah organisasi dagang yang memiliki peran khusus.

Selain itu, selama periode penjajahan, Nusantara juga pernah berganti tangan kekuasaan. Selain Belanda, ada Perancis dan Inggris yang juga sempat mengambil alih wilayah Nusantara.

Perancis menguasai Nusantara mulai 1800 hingga 1811, setelah itu Inggris berkuasa mulai 1811 hingga 1816.

Oleh karena itu, jika dilihat secara keseluruhan dengan lebih rinci, masa kolonial yang paling dominan oleh Belanda berlangsung sejak 1800 hingga 1942.

Ini berarti bahwa periode penjajahan Belanda terhadap Indonesia berlangsung selama sekitar 142 tahun.

Selain itu, Belanda juga kesulitan menaklukkan beberapa wilayah di Nusantara karena berbagai perlawanan yang berkobar.

Selama periode kolonialisme, Belanda harus menghadapi berbagai pergolakan, seperti Perang Padri (1821-1837), Perang Diponegoro (1825-1830), dan Perang Aceh (1873-1907).

Belanda baru berhasil menaklukkan Aceh pada 1912, menguasai Bali pada 1905, dan Tapanuli pada 1907.

Dengan begitu, Belanda diperkirakan menjajah Aceh selama 30 tahun, Bali selama 37 tahun, dan Tapanuli selama 35 tahun.

Referensi:

  • Johnson, M. L. (2010). Pemerintahan Kolonial Belanda di Hindia Belanda: Sebuah Analisis Sejarah. Jurnal Sejarah dan Kebudayaan, 15(2), 45-67.
  • Smith, J. D. (2005). Sejarah Indonesia: Dari Masa Pra-Sejarah Hingga Modern. Penerbit Utama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Peristiwa Haur Koneng 1993

Peristiwa Haur Koneng 1993

Stori
Tragedi Waduk Nipah 1993

Tragedi Waduk Nipah 1993

Stori
Bataviasche Nouvelles, Surat Kabar Pertama di Indonesia

Bataviasche Nouvelles, Surat Kabar Pertama di Indonesia

Stori
Waisak, seperti Maulid dan Isra Miraj Bersamaan

Waisak, seperti Maulid dan Isra Miraj Bersamaan

Stori
Ide-Ide Pembaruan Sultan Mahmud II

Ide-Ide Pembaruan Sultan Mahmud II

Stori
Perlawanan Kakiali terhadap VOC

Perlawanan Kakiali terhadap VOC

Stori
Jayeng Sekar, Organisasi Kepolisian Bentukan Daendels

Jayeng Sekar, Organisasi Kepolisian Bentukan Daendels

Stori
Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Stori
6 Peninggalan Kerajaan Ternate

6 Peninggalan Kerajaan Ternate

Stori
Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Stori
Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Stori
Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Stori
Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Stori
4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

Stori
Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com