Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa VOC Mendapat Hak Istimewa?

Kompas.com - 13/04/2023, 15:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Vereenigde Oost-Indische Compagnie atau VOC adalah kongsi dagang Hindia Belanda yang bertugas mengurusi masalah perdagangan di Indonesia.

Dalam menjalankan tugasnya, VOC diberi sebuah hak oktroi atau hak istimewa oleh pemerintah Belanda ketika VOC baru didirikan pada Maret 1602.

Lantas, mengapa VOC mendapat hak istimewa?

Baca juga: Faktor Internal Kemunduran VOC

Agar memiliki kewenangan yang luas

Hak oktroi adalah hak keistimewaan yang dimiliki VOC untuk menjalankan perdagangan di kawasan Hindia.

Adapun fungsi dari hak istimewa ini adalah agar VOC dapat memonopoli perdagangan di Indonesia.

Dengan adanya hak istimewa tersebut, VOC dapat memaksakan kehendaknya di negeri jajahan Belanda dan berani memandang bangsa-bangsa Eropa sebagai musuhnya.

Bahkan, VOC disebut sebagai negara dalam negara karena memiliki hak membentuk angkatan perang, membuat perjanjian, mendirikan benteng, hingga mengeluarkan mata uang yang merupakan kewenangan sebuah negara.

Berikut ini beberapa hak istimewa VOC:

  • Hak monopoli perdagangan
  • Hak membentuk angkatan perang sendiri
  • Hak melakukan peperangan
  • Hak mengadakan perjanjian dengan raja-raja setempat
  • Hak mendirikan benteng
  • Hak mengangkat dan memberhentikan pegawai
  • Hak memerintah di negeri jajahan
  • Hak menjalankan kekuasaan kehakiman

Baca juga: Hak-Hak Istimewa VOC

Hak istimewa ini berlaku untuk masa 21 tahun dan dapat diperbarui.

Pada dasarnya, ada tiga tujuan pembentukan VOC yang dimuat dalam octrooi.

Ketiga tujuan tersebut adalah:

  • Menyingkirkan Portugis dari Hindia Timur.
  • Mencegah bangsa Spanyol menginvasi kawasan timur Nusantara.
  • Memaksa penguasa di Jawa agar hanya mau berdagang dengan VOC.

Kekuasaan VOC yang diberi hak istimewa pun dianggap sebagai akar terjadinya praktik kolonialisme dan imperialisme di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Perlawanan Pangeran Antasari

Hasil Perlawanan Pangeran Antasari

Stori
Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com